Dalam obrolan bersama Denny Sumargo tersebut, salah satu pemuda, Gilang menjelaskan jika ketika banjir tiba, air langsung menggenangi pemungkiman mereka di daerah Kopo, Bandung Selatan. Meski, masalah banjir tidak akan pernah selesai, setelah mereka membersihkan sampah-sampah tersebut, tapi mereka pantang menyerah hingga terus melakukan aksi bersih-bersih sungai dari sampah-sampah yang menyumbat aliran air.
"Kita semua tetangga, satu komplek kena banjir, lalu kami kepikiran untuk membersihkan sampah-sampah yang ada disekitaran rumah kita. Memang banjirnya dari dulu dan itu masalah banjir tidak pernah beres sampai sekarang," ujarnya.
Mereka berlima menilai, jika semua kembali pada kesadaran setiap orang yang membuang sampahnya di sungai. "Yah itu, sebanyak apapun sampah yang kita bersihkan, mungkin dalam waktu dekat tidak akan pernah beres, kalau memang kesadaran dari masyarakatnya tetap kurang," jelasnya.
Bahkan, mereka berlima pernah mendapati kejadian yang tidak mengenakkan, disaat mereka tengah membersihkan sampah, tiba-tiba ada orang yang dengan polosnya membuang sampah dari jarak 10 meter di tempat mereka bersih-bersih. Kejadian tersebut bahkan dialami mereka berulangkali.
Rasa penasaran yang menghinggapi mereka, membuat kelima pemuda ini lantas tak berhenti untuk hanya membersihkan sampah di lingkungan sekitarnya saja. Tetapi juga kebeberapa lokasi lain. Jika ditotal sudah ada 80 titik yang mereka berisikan selama lebih dari setahun.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait