“Setelah belajar ilmu agama, saya merasa risi dan malu kepada orang tua dengan tato yang ada di tubuh,” kata Kholifan Alam Bakhtiar beberapa waktu lalu.
Hapus tato yang digelar Komunitas Jepara Hijrah, tanpa dipungut biaya kepada peserta. Antusias warga mengikuti hapus tato begitu tinggi. Namun karena keterbatasan tenaga dan peralatan hapus tato, panitia membatasi 40 orang.
“Sebagian besar dari peserta memiliki latar belakang kehidupan di jalanan, dan berkeinginan mengubah jalan hidup setelah belajar ilmu agama,” kata Indon, Ketua Komunitas Jepara Hijrah.
Proses hapus tato dilakukan secara bertahap dengan menggunakan metode sinar laser. Melihat antusias warga, ke depannya Komunitas Jepara Hijrah akan kembali menggelar hapus tato gratis.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait