Awas! Jangan Ambil Tatakan saat Minum Es Dawet di Desa Ini, Bisa-bisa Penjual Minta Dinikahi

Nur Afidah Zalfalia Sagit/Arbi Anugrah
Awas! Jangan Ambil Tatakan saat Minum Es Dawet di Desa Ini, Bisa-bisa Penjual Minta Dinikahi. Foto: YouTube Jejak Richard

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Menikmati es dawet di Ponorogo, Jawa Timur memang sangat berbeda. Wisata kuliner di bumi Reog salah satunya adalah es dawet Jabung.

Ada yang berbeda dari es dawet Jabung yang sangat legendaris ini. Terdapat mitos ketika Anda menikmati segelas es dawet Jabung. Salah satunya, jangan sekali-kali mengambil tatakan piring atau lepek saat si penjual menyajikan es dawet.

Lantas, apa yang akan terjadi jika pembeli mengambil tatakan piring es dawet tersebut? Berikut ulasannya seperti dirangkum iNews.id dari Channel YouTube Jejak Richard, dikutip Kamis (30/3/2023).

Budaya minum es dawet di salah satu desa di Ponorogo, Jabung sangat berbeda. Desa Jabung yang berada dalam wilayah Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo ini memang terkenal dengan dawet jabungnya. Sehingga tak heran jika hampir rata-rata warga di desa ini berprofesi sebagai penjual dawet Jabung.

Bahkan, keberadaan warung-warung es dawet Jabung ini sudah ada di Ponorogo sudah dikenal sejak tahun 1960.

Dawet sendiri merupakan minuman yang populer dan terbuat dari tepung beras atau tepung beras ketan. Kebanyakan Es Dawet memiliki cita rasa manis dan gurih.

“Kalau dawet itu kisahnya begini, jadi dulu orang Jabung tuh yang tidak punya sawah, itu kalau musim panen pada membuat jualan jajanan dan minuman yang dibawa ke sawah kemudian nanti ditukar dengan hasil panen,” ujar salah satu warga Desa Jabung, yang dilansir dari video youtube di channel Jejak Richard.

Karena banyak yang menyukai es dawet Jabung, maka banyak warga desa yang awalnya hanya menjajakan es dawet saat musim panen, kini dawet jabung sudah bisa dinikmati kapan saja.

Tak berbeda dengan dawet pada umumnya, dawet jabung berisi santan dan gula merah cair. Namun demikian, ada yang unik dengan es dawet Jabung di mana ada tambahan gempol dan buah nangka.

Gempol sendiri adalah bulatan yang terbuat dari tepung beras, berbentuk seperti bakso. Bukan hanya masalah cita rasa, es dawet Jabung ternyata memiliki cara yang unik dalam penyajiannya.

Konon, pembeli tidak boleh asal mengambil tatakan piring yang disajikan oleh penjual. Pembeli hanya boleh mengambil mangkuk dawetnya saja.

Jika pembeli memaksa, maka dia harus menikahi penjual dawet jabung tersebut.

Walaupun tradisi ini sudah tidak menjadi acuan bagi para penjual dawet jabung, tapi para penjual dawet jabung masih memegang teguh tradisi penyajian dawet tersebut.

Lantas, apakah Anda penasaran untuk mencicipi dawet Jabung yang disajikan dengan tatakan piring?

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network