HADAKA Matsuri festival di Jepang disebut juga sebagai festival telanjang ini awalnya sebutan itu ditujukan untuk berbagai matsuri atau festival dengan peserta sejumlah ujiko laki-laki dewasa yang berpakaian sangat minim.
Hadaka Matsuri diambil dari kata Hadaka yang berarti telanjang atau tanpa busana, sementara Matsuri sendiri memiliki arti perayaan. Dalam perayaan Hadaka Matsuri, ribuan pria akan berkumpul di suatu tempat sambil bertelanjang dan menari-nari.
Peserta umumnya mengenakan fundoshi (cawat khas Jepang). Namun, kadang kala baju happi juga dikenakan, dan jarang sekali tampil tanpa busana. Ciri khas ritual adalah saling dorong-mendorong antarkelompok peserta. Walaupun tidak memakai nama hadaka matsuri, di Jepang terdapat sejumlah matsuri yang kegiatannya mirip dengan hadaka matsuri.
Mengutip dari Wikipedia, Hadaka Matsuri yang dikenal luas di Jepang misalnya:
1. Sominsai, Kota Oshu, Prefektur Iwate.
2. Hadaka Matsuri, Yanaizu, Prefektur Fukushima
3. Gion Matsuri, Kuil Suga, Narita, Chiba, Prefektur Chiba
Menurut Japanese Station, Handaka Matsuri dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Umumnya, perayaan ini dilakukan bulan Januari atau Februari ketika musim dingin tiba. Disebut juga sebagai salah satu ritual agama Shinto.
Cerita sejarahnya, perayaan ini terjadi di zaman Nara sekitar tahun 710 hingga 794 Masehi. Saat itu, raja sangat mempercayai bahwa untuk membersihkan dan mensucikan diri dari dosa, harus melakukan festival ini.
Perayaan ini dimulai dengan para lelaki membawa batang bambu menuju kuil. Dalam kuil tersebut ada para penari Hakada Otoko yang telah bersiap menyambut ribuan peserta.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait