Kata Gus Dur, Ada 4 Tipe Kiai di NU 

Tim iNews
Gus Dur bercerita tentang empat tipe kiai di lingkungan NU. Empat tipe itu akan ada dan harus selalu ada di tengah-tengah Nahdliyin

JAKARTA, iNews.id – Awal Januari 2010, tokoh NU yang juga penulis di NU Jabar, Abdullah Alawi menghadiri tahlilan tujuh harinya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang wafat pada 30 Desember 2009.

Selepas tahlilan, sejumlah kiai dan tokoh publik menyampaikan testimoni tentang Gus Dur. Tibalah terstimoni penceramah kondang yang juga sahabat Gus Dur, KH Manarul Hidayat seperti dikutip dari MNC Portal Indonesia.

Pada waktu memberikan testimoni, Kiai Manarul membeberkan kisah Gus Dur yang tiba-tiba datang ke kediamannya pada saat yang tidak umum untuk bertamu, yaitu dini hari. Kiai Manarul tidak melengkapi kapan tepatnya waktu pertemuan.

Kiai Manarul tidak tahu Gus Dur datang secara sengaja atau tiba-tiba saja mampir karena kebetulan lewat di dekat rumahnya. Namun yang jelas, pada dini hari itu Gus Dur datang bersama sopirnya.

Dengan tiba-tiba pula, tanpa ditanyakan, Gus Dur kemudian bercerita tentang empat tipe kiai di lingkungan NU. Empat tipe itu akan ada dan harus selalu ada di tengah-tengah Nahdliyin

1.Kiai Tandur

Kiai tipe ini mengabdikan hidupnya untuk mengajari dan mendidik santri di pesantrennya, dan membimbing masyarakat di musala atau majelis taklim.

2. Kiai Sembur

Kiai tipe ini memiliki titik tekan pada dunia spiritual dan pengobatan, di kalangan pesantren dikenal sebagai ahli suwuk atau ahli dalam segala jenis doa.

3. Kiai Tutur

Kiai jenis ini memilik titik tekan berceramah dari satu panggung ke panggung lain. Bergaul luas dengan berbagai kalangan, termasuk para pejabat dan artis. Menurut Gus Dur, kiai yang pandai membuat proposal dan sering nongkrong di kantor pejabat, juga termasuk dalam kategori jenis ini.

4. Kiai Catur

Kiai jenis ini memiliki kecenderungan besar terhadap politik dan kekuasaan. Gus Dur mengaku sebagai kiai dalam tipe yang ini.

Dari keempat jenis kiai itu, menurut Gus Dur, harus berbagi tugas, bukan saling menyalahkan apalagi menjelek-jelekkan. Dua tipe kiai pertama, yaitu kiai tandur dan kiai sembur, harus tetap bersama masyarakat untuk menjaga akidah mereka. Mereka menjaga NU di wilayah itu

.Sementara dua tipe kiai sisanya, yaitu kiai tutur dan kiai catur, menjaga NU pada level kebijakan.

“Kiai tandur dan kiai sembur, jangan dibawa ke politik,” ungkap Kiai Manarul menirukan Gus Dur. “Nah, kiai tutur dan catur boleh diajak ke politik,” katanya.

Kiai Manarul hendak menanggapi apa yang dikatakan Gus Dur, tapi sebelum itu dilakukannya, Gus Dur tiba-tiba beranjak pergi bersama sopirnya.

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network