PURBALINGGA, iNews.id - Harmoni kehidupan masyarakat Indonesia dari keberagaman baik suku, ras, budaya, bahasa, agama telah terjalin sejak ratusan tahun silam. Sejatinya, kemajemukan ini menjadi kekayaan Indonesia sebagai bangsa.
Agar keberagaman tetap bisa terjaga dan nilai-nilai kebhinekaan tunggal ika ini tidak luntur dimakan zaman, maka Kie Art Cartoon School melaunching Bazzar Art Cartoon Village. Bazaar dibuka di Kelenteng Hok Tek Bio Purbalingga pada Jumat (14/1/2022) malam dan akan berakhir pada Minggu (16/1/2022).
“Dalam Launching pertamanya ini menampilkan pertunjukkan dan hasil karya seni dari beberapa kelompok Pemuda Seni Kie Art Cartoon School dari Desa Kartun Sidareja Purbalingga,”papar Slamet Santosa pegiat Kie Art usai pembukaan.
Bazzar Art Cartoon Village Sidareja akan menjadi wadah bagi para pemuda seni dan para seniman yang berkolaborasi dalam menampikan karya karya yang selama ini dikembangkan dan dilatih selama berada di desanya utk dapat dinikmati oleh Masyarakat Luas selain dalam misi mengedukasi dan melestarikan budaya desanya yakni Sidareja.
Slamet Santosa juga menjelaskan selain karya pertunjukan seperti seni ebeg Sidareja, seni karawitan, Tari Ujungan 111 th history desa ataupun dalang Jemblung Kusno Umah Wayang. Tak hanya itu, bazar ini juga menampilkan karya seni handmade seperti lukisan, sepatu lukis, tas lukis, lampu lukis, kriya bambu dan juga ada karya blangkon Sudirman. Tentu saja dalam waktu kedepan akan dikembangkan dan lebih bervariasi dalam produk–produk hand made karya pemuda seni.
Karya seni hyand made yang tertampil di Bazzar Art Cartoon Village Sidareja menjadi komoditi utama yang ingin ditonjolkan hal ini untuk mengedukasi masyarakat dalam mengapresiasi karya seni original yang diciptakan dari sentuhan tangan dan hati sang seniman sehingga dapat sama sama merasakan kecintaannya pada seni leluhur bumi nusantara ini.
Bazar Art Cartoon Village
Karya seni hand made yang artinya suatu karya yang khusus diciptakan tanpa ada duplikasi dan menjadi sangat special karena dapat terkatakan menjadi karya pertama dan hanya satu di bumi Nusantara ini atau bahkan di dunia terang Gita Thomdean salah satu pegiat Kie Art Cartoon School.
“Salah Satu bentuk apresiasi juga telah dilakukan oleh Dualetika anak perusahaan Dua Lighting yang berkolaborasi dalam karya lampu lukis yang akan segera di launching dalam waktu dekat di Jakarta,” jelas Slamet yang sangat bersemangat dan percaya bahwa karya seni pemuda didesanya dapat diapresiasi dengan baik dalam Market Nasional.
Gita Thomdean juga menegaskan bahwa Bazzar Art Cartoon Village ini juga tercipta dengan semakin unik dengan kolaborasi kolaborasi Seniman Ebeg Chune Mayong yang melakukan Live Painting dengan diiringi gamelan jawa dan Lukisan karya Ebeg Chune dapat dinikmati dalam acara tersebut dengan mengusung tema Kebhinekaan.
“Ebeg Chune Mayong menjadi figur panutan para pemuda seni Kie Kartun yang mempelajari keminatan di Seni Rupa. Terlebih beliau kini sangat aktif beraktivitas di Kie Art Cartoon School dan bersinergi dengan para pemuda seni. Beliaupun yang memfasilitasi untuk kami berkesenian di Kelenteng Hok Tek Bio dimana senada dengan konsep Indahnya Kebersamaan,”ujar Gita.
Indahnya dalam Bazzar Art Cartoon Village ini juga disambut hangat oleh tokoh senior Kota Purbalingga yaitu Dr Mulyadi selaku Ketua Kelenteng Hok Tek Bio.
Bazar Art Cartoon Village
Ia mengatakan bahwasannya sangat positif melihat kegiatan para pemuda Desa Sidareja dalam berkesenian dan hal ini dapat menjadi percontohan utk anak muda lainnya, terlebih semua yang berkegiatan di Kie Art Cartoon School juga tanpa dipungut biaya sama sekali .
Selain itu ia juga berpesan untuk focus dalam berkarya terlebih dahulu dan tidak memprioritaskan benefit komersil sebagai hal nomor satu .
Pernyataannya telah sejalan dengan para pegiat Kie Art sendiri Slamet Sentosa dan Gita Thomdean dimana landasan utama adalah memfocuskan diri pada karya dalam beraktivitas selama ini, karena mereka mempercayai benefit komersil akan mengalir dengan sendirinya.
Kelenteng Hok Tek Bio sendiri banyak melakukan kegiatan social dan juga kolaborasi dengan komunitas lainnya ujar Adrian salah seorang yang bertanggung jawab di kelenteng ini.
Harapannya, Bazzar Art Cartoon Village dapat dilaksanakan 2-3 kali dalam setahun. Serta dapat tur di berbagai kota dengan membawa budaya Purbalingga.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait