Cerita Warga Kebumen yang Masih Hidup di Gubug Reot Selama 5 Tahun

Elde Joyosemito
Seorang warga di Desa Rantewringin, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen ternyata hidupnya memprihatinkan. (Foto: Istimewa)

Kunjungan Bupati dan rombongan bertujuan untuk meninjau kesiapan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk Dul Somad. 

Hadir dalam kesempatan tersebut, Camat Buluspesantren dan anggota Forkopimcam, serta Kepala Desa Rantewringin, Sri Norma Cherani, dan warga sekitar.

Dul Somad merasa bahagia mendapatkan bantuan dari Komunitas Sedulur Kebumen, yang dengan pedulinya membantu membangun rumah di atas tanah milik saudaranya yang telah diserahkan untuk ditempati. 

Sebelumnya, Dul Somad tinggal di rumah yang roboh akibat longsor ke sungai dan karena tak mampu membangun kembali, ia terpaksa tinggal di reruntuhan rumahnya yang hanya tersisa terasnya saja.

Bupati Kebumen menyampaikan bahwa untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, sebagaimana yang dilakukan oleh Komunitas Sedulur Kebumen. 

“Penting adanya kebersamaan tanpa memandang perbedaan warna kulit atau latar belakang, demi mencapai Kebumen yang bebas dari kemiskinan ekstrem, seperti halnya Dul Somad yang tinggal dalam kondisi sulit,”katanya.

Untuk pembangunan rumah tersebut, Komunitas Sedulur Kebumen mengeluarkan anggaran sebesar Rp 26 juta, dan Pemerintah Desa juga memberikan bantuan RTLH sebesar Rp 10 juta. 

Selain itu, rumah yang dibangun juga akan dilengkapi dengan listrik dan perabotan rumah tangga dari Komunitas Sedulur Kebumen. Dengan bantuan ini, pemilik rumah, Dul Somad, akan dapat hidup layak dalam rumah yang telah diperbaiki.

Editor : EldeJoyosemito

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network