"Dari keterangan adik kandungnya dan pihak desa setempat, uang tersebut memang benar-benar hasil dari mengemis. Uang puluhan juta rupiah tersebut diperolehnya melalui kegiatan mengemis yang dilakukannya setiap hari," tambahnya.
Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk memberikan sumbangan atau sedekah mereka di tempat-tempat resmi. Dinsos juga akan terus melakukan upaya untuk mengidentifikasi dan memberikan bantuan kepada Para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kota Bogor.
"Dalam memberikan sumbangan atau sedekah, disarankan agar langsung diberikan melalui lembaga amal atau lembaga zakat yang telah resmi, dan diharapkan untuk tidak memberikan kepada pengemis atau PPKS, karena selain berisiko, tindakan tersebut juga dapat mengganggu lalu lintas," saran Dody.
Sementara itu, adik kandung Erik yang bernama Ester, mengaku bahwa ia tidak mengetahui jumlah uang yang dibawa oleh kakaknya meskipun mereka tinggal bersama setiap hari. "Kami pergi dan pulang dari rumah bersama, tapi saya tidak tahu apa yang dia lakukan. Saya tahu dia membawa uang, tetapi tidak tahu berapa jumlahnya," jelasnya.
Awalnya, Dinsos Kota Bogor menemukan Erik setelah menerima laporan dari beberapa ibu bahwa ada seorang pria yang melakukan perilaku tidak pantas. Namun setelah ditangkap, ternyata pria tersebut juga mengalami disabilitas mental.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait