JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Viral video seorang anak laki-laki ikut mendaki gunung tengah berjalan dengan trekking pole. Video yang tersebar di media sosial itupun langsung dibanjiri kecaman dari warganet.
Sebab, anak yan diajak mendaki gunung tersebut masih terlalu kecil. Meski demikian, dari pro dan kontra yang terjadi pada anak yang mendaki gunung tersebut, seharusnya sebagai orangtua dapat mengetahui resiko yang bakal dihadapi saat mengajak sang anak mendaki gunung.
Apalagi potensi hipotermia atau cidera sangat besar ketika mengajak anak-anak mendaki gunung.
Dikutip Okezone dari lighthikinggear.com, ini empat resiko yang dapat terjadi pada anak-anak saat mendaki gunung;
1. Hipotemia
Suhu ekstrem yang terjadi di gunung sangat berisiko bagi anak-anak. Pada musim panas, potensi risiko kelelahan akibat panas, sengatan panas, dan sengatan matahari.
Di sisi lain, ada risiko hipotermia yang terjadi di musim dingin, ini juga bisa berbahaya bagi anak-anak saat terkena suhu yang sangat rendah.
2. Nyeri lutut
Beberapa anak mungkin lebih rentan terhadap ketidaknyamanan lutut dibandingkan anak lainnya.
Anak-anak yang pernah mengalami masalah lutut sebelumnya, memiliki otot paha yang lemah atau tidak seimbang, posisi tempurung lutut yang tidak tepat,memiliki risiko lebih tinggi mengalami peradangan sendi atau masalah lutut.
3. Pergelangan kaki terkilir
Anak Anda mungkin menghadapi berbagai kemungkinan bahaya, seperti permukaan tergelincir, tanah tidak rata, atau penghalang tersembunyi lainnya, tergantung tempat Anda memilih untuk mendaki. Hal ini dapat menyebabkan kaki anak terkilir.
Perlindungan pergelangan kaki yang memadai pada alas kaki Anda dapat membantu mencegah cedera jenis ini. Anda juga dapat menggunakan tongkat trekking untuk menambah keseimbangan.
4. Lecet
Lecet, biasanya dianggap sebagai penyakit ringan, tapi dapat terinfeksi jika dibiarkan atau tidak ditangani dengan benar. Gesekan menyebabkan cairan menumpuk dan meluas di antara lapisan kulit yang teriritasi, sehingga mengakibatkan lecet.
Itulah resiko yang dapat terjadi pada anak-anak saat mendaki gunung. Semoga informasi ini bermanfaat.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait