"Tema keseluruhan acara ini adalah gaya hidup ramah lingkungan. Oleh karena itu, kain yang ditampilkan adalah ecoprint dan batik dengan pewarna alam. Peserta juga akan diajak untuk mengadopsi gaya hidup yang berkelanjutan, dan ada program kepedulian terhadap lingkungan seperti kegiatan bersih-bersih dan penanaman pohon," jelasnya.
Selain itu, akan ada pameran dan bazar produk unggulan UMKM serta sudut kopi yang menyajikan kopi lokal Purbalingga.
Harapannya, acara ini akan meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Purbalingga dan juga mendukung perkembangan kerajinan, fashion, dan UMKM Purbalingga yang lebih dikenal oleh publik.
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah, Agung Widiarto, menambahkan bahwa acara ini juga melibatkan desainer terkenal Samuel Wattimena yang akan memberikan panduan kepada para desainer lokal. "Kami berharap AGF akan menjadi acara tahunan yang berskala nasional," jelas Agung, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dekranasda.
Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi, termasuk Dindikbud, Dinporapar, Dinkominfo, DinkopUKM, Dinperindag, DLH, Dinpertan, Perumda Owabong, serta para pengrajin batik, ecoprint, aksesoris, kain tumanggal, dan desainer.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait