JAKARTA, iNews.id - Selain harus memiliki nyali dan kemampuan tempur, senjata juga jadi faktor penting bagi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat menjalankan operasi. Ada beberapa senjata submachine gun (SMG) andalan TNI yang digunakan, khususnya oleh pasukan elite.
SMG didesain dengan menggabungkan kemampuan menembak otomatis senapan mesin dengan amunisi pistol.
Senjata ini pertama dicoba pada 1900-an, yakni pistol yang diberi popor serta mampu menembak secara otomatis. Setelah digunakan pada Perang Dunia I dan II, SMG terus mengalami pengembangan hingga digunakan oleh pasukan elite untuk menjalankan misi khusus seperti pembebasan sandera, kontra-terorisme, atau operasi pertempuran jarak dekat lainnya.
Karena menggunakan amunisi pistol berkaliber 9 mm, SMG efektif melumpuhkan musuh tanpa melukai orang lain, cocok digunakan dalam pertempuran jarak dekat yang melibatkan sandera.
Oleh karena itu TNI juga melengkapi personel dengan senjata yang juga disebut dengan pistol mitraliur ini untuk menunjang keberhasilan misi. Kopassus (Komando pasukan khusus), Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat), Kopaska (Komando Pasukan Katak), dan Paskhas (Pasukan Khas, sekarang berganti nama menjadi Kopasgat Komando Pasukan Gerak Cepat, menggunakan senjata ini.
Berikut senjata submachine gun andalan TNI:
1. MP5
Senjata submacihe gun andalan TNI, salah satunya MP5 (Foto: Reuters)
MP5 (Maschinenpistole-5) bisa dibilang menjadi SMG yang paling diandalkan. Senjata ini digunakan oleh lebih dari 40 negara. Diproduksi perusahaan Jerman, Heckler & Koch, pada 1964, MP5 pernah digunakan dalam misi pasukan khusus Special Air Service (SAS) Inggris pada 1980. Saat itu SAS menjalankan misi membebaskan sandera di Kedutaan Besar Iran di London atau disebut operasi Nimrod.
Sejak peristiwa itu, MP5 menjadi andalan, digunakan oleh negara lain, seperti unit kepolisian anti-teror SWAT di Amerika Serikat.
2. Uzi
(Foto: Metropolitan Police)
Senjata buatan Israel Military Industry ini dikembangkan oleh Uziel Gal sejak 1940-an. Prototipenya pertama kali dicoba pada 1950, hingga digunakan secara penuh pertama kali oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 1954.
Uzi termasuk SMG paling banyak digunakan, dikirim ke lebih dari 90 negara serta diproduksi negara lain atas lisensi, seperti FN Hestral. Sejak tahun 1960 sampai 1980-an, Uzi merupakan SMG paling banyak dipasarkan di dunia dibandingkan senjata sejenis lainnya.
Meski popouler, senjata dengan kemampuan memuntahkan 600 peluru per menit punya kelemahan karena rekoil yang tinggi menyebabkan tingkat akurasi bidikan berkurang.
3. Daewoo K7
(Foto: Wikiwand)
SMG buatan pabrikan Korea Selatan ini merupakan pistol mitraliur yang diadaptasi dari senapan serbu K1 A1. Senjata ini memiliki kelebihan dengan ditambahkan alat peredam suara yang mampu meminimalisasi suara letusan peluru.
Selebihnya senjata ini memiliki kelengkapan hampir sama dengan K1 A1. Senjata ini didatangkan ke Indonesia salah satunya karena lebih ekonomis dibandingkan MP5. Selain itu Daewoo K7 memiliki magasin yang cocok dengan Uzi serta SMG buatan PT Pindad, PM-1.
4. CZ Scorpion Evo 3
(Foto: Firearm Blog)
Senjata buatan Republik Ceko ini dapat dimodifikasi dengan menambahkan peralatan pelengkap seperti senter, grip, laser pembidik, dan lainnya. Bobotnya pun terbilang ringan yaitu 2,77 kg dalam kondisi magasin terisi peluru penuh.
Gagang senjata ini dapat dilipat, menjadikan Scorpion Evo 3 lebih ringkas. Ukuran panjang keseluruhan 670 milimeter dan apabila popor dilipat menjadi 410 mm. Sementara panjang larasnya saja 196 mm.
Secara kemampuan, Scorpion Evo 3 mampu menembak dengan lincah yakni memuntahkan 1.150 peluru per menit. Di TNI, senjata ini digunakan oleh prajurit Kostrad.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait