Empat tahun kemudian persisnya pada Maret 2020 ketika badai Covid-19 menerjang, tempat karaoke di mana Diana bekerja tutup. Hatinya sempat goyah dan sempat terbersit menjajakan diri. Beruntung, sang suami melarang dan memintanya bekerja dengan cara lain.
Diana banting profesi menjadi pemandu wisata. Perjalanan ke beberapa kota besar seperti Bandung, Semarang, hingga Surabaya sudah dia rasakan. Bahkan, dia juga pernah bekerja paruh waktu menjadi pemandu travel dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang selesai mengisolasi diri di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dari pekerjaan itu, dia mendapatkan penghasilan Rp1 juta-Rp2 juta setiap pekan. “Walaupun kadang kita harus tidur di jalan atau pom bensin,” ucapnya.
Kini, batinnya terasa nyaman menjalani pekerjaan yang halal ketimbang jadi pemandu lagu di tempat karaoke eksekutif.
Meski selama pandemi dia menurunkan gaya hidup, mulai dari berpindah kontrakan ke kawasan yang murah hingga tak lagi jajan atau shopping di mal.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait