LONDON, iNewsPurwokerto.id - Solusi utama perdamaian di Palestina dan Israel adalah pengakuan berdirinya negara Palestina. Seluruh negara di dunia sepakat akan hal itu, termasuk Amerika Serikat.
Namun, perdamaian di Timur Tengah(Timteng) dalam hal ini Palestina dan Israel tidak akan terwujud. Pasalnya, PM Israel Benyamin Netanyahu dengan tegas mengatakan, tidak akan mengakui keberadaan Palestina.
PM Israel Benyamin Netanyahu mengatakan bahwa, Israel harus mengontrol penuh Plestina. Artinya, Israel tidak mau Palestina merdeka.
Sikap keras Israel tersebut, membuat Inggris kecewa. Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, mengaku kecewa dengan sikap politikus zionis itu karena mengesampingkan solusi dua negara terhadap konflik di Gaza.
"Saya pikir mengecewakan mendengar hal tersebut dari perdana menteri Israel. Tidak ada pilihan lain, dan seluruh dunia telah sepakat bahwa solusi dua negara adalah jalan terbaik ke depan," kata Shapps kepada Sky News, akhir pekan kemarin.
Shapps pun menegaskan kembali bahwa Pemerintah Inggris benar-benar mendukung pembentukan negara Palestina sebagai solusi jangka panjang terhadap konflik Israel-Palestina.
“Perjanjian ini harus bisa berjalan, harus berdaulat di pihak Palestina. Hal itu perlu dilakukan untuk memberikan jaminan keamanan di pihak Israel, dan tidak ada jalan keluar lain yang jelas untuk mengatasi hal ini,” tuturnya.
Shapps mengakui bahwa serangan anti-Yahudi di Inggris meningkat seiring dengan naiknya kasus Islamofobia sejak perang Israel-Gaza dimulai Oktober lalu. Dia mengatakan, Pemerintah Inggris tidak akan membiarkan peristiwa di Timur Tengah meluas ke negaranya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait