KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id-Mahasiswa UIN SAIZU Purwokerto yang tengah KKN di Desa Kaleng, Kecamatan Puring, Kebumen menyelenggarakan sosialisasi mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.
Mahasiswa UIN bekerja sama dengan BNPB, BPBD Kebumen dan Pemdes Kaleng. Para mahasiswa tergabung dalam KKN Kelompok 12 UIN SAIZU Purwokerto. Sosialisasi tersebut berlangsung pekan lalu yang dihadiri oleh 30 orang warga Desa Kaleng dan sekitarnya, serta beberapa perwakilan dari pemerintah desa dan organisasi desa.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber dari BPBD Kebumen yakni Kepala BPBD Kebumen Rokhayun, Didik Eko Setyo Aji dan Nurudin Triko Nugroho. Ketiganya memberikan materi tentang pengertian, penyebab, dampak, dan cara mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami, serta memberikan simulasi dan praktik langsung kepada peserta.
Kepala BPBD Kebumen mengatakan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami.
"Kami berharap dengan adanya acara ini, masyarakat dapat memahami dan menerapkan langkah-langkah mitigasi bencana, baik sebelum, saat, maupun setelah terjadi bencana, sehingga dapat mengurangi kerugian jiwa dan materi," ujarnya.
Sementara Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kebumen Didik Eko Setyo Aji menjelaskan bahwa mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami meliputi beberapa aspek, seperti perencanaan, pembangunan, pelatihan, dan penyuluhan.
"Perencanaan meliputi penyusunan rencana kontinjensi, rencana evakuasi, rencana tanggap darurat, dan rencana pemulihan. Pembangunan meliputi pembuatan bangunan tahan gempa, pemasangan peralatan keselamatan, penataan ruang, dan pembangunan infrastruktur pendukung. Pelatihan meliputi latihan evakuasi, latihan penanggulangan bencana, dan latihan keterampilan dasar. Penyuluhan meliputi sosialisasi, edukasi, dan advokasi terkait mitigasi bencana,”jelasnya.
Staf BPBD lainnya, Nurudin Triko Nugroho, mengajak peserta untuk berpartisipasi dalam simulasi dan praktik mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.
"Simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapan dan keterampilan peserta dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami, serta untuk mengukur efektivitas rencana evakuasi yang telah disusun. Praktik ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta tentang cara merunduk, berlindung, dan berpegangan saat terjadi gempa, serta cara berlari ke tempat yang tinggi dan aman saat terjadi tsunami," kata dia.
Peserta acara sosialisasi mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami mengaku mendapatkan banyak manfaat dan ilmu dari acara ini. Mereka berharap acara seperti ini dapat terus dilakukan secara rutin dan melibatkan lebih banyak masyarakat.
Mereka juga berkomitmen untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan yang telah mereka dapatkan kepada keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait