Guru Besar dan Civitas Akademika Kritisi Presiden, Lawan Pengkhianatan Demokrasi

Elde Joyosemito
Sekitar 20 guru besar Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto bersama puluhan civitas akademika menggelar aksi damai di depan pantung Jenderal Soedirman. (Foto: iNewsPurwokerto)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Sekitar 20 guru besar Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto bersama puluhan civitas akademika menggelar aksi damai di depan pantung Jenderal Soedirman. Dalam aksinya, para guru besar dan civitas akademika menyebut adanya pengkhianatan demokrasi.

Pernyataan “Lawan Pengkhianatan Demokrasi” disampaikan setelah sebelumnya menyebut “Laskar Poetra Soedirman”. 

Sementara deklarasi dibacakan oleh Prof Hibnu Nugroho, guru besar Fakultas Hukum Unsoed.

Berikut bunyi deklarasi secara lengkap:

Memperhatikan perkembangan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat mendekati perhelatan pesta demokrasi, pemilu legislatif, pemilihan presiden dan wakil presiden Tahun 2024, kami Laskar Poetra Soedirman yang terdiri dari profesor, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan dan alumni menyampaikan hal-hal sebagai berikut.

1. Mengimbau kepada seluruh komponen anak bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan di antara kita guna memperkokoh kesadaran kebangsaan yang ber Bhineka Tunggal Ika.

2. Mendesak kepada seluruh aparat penyelenggara negara untuk mengedepankan dan mengutamakan kepentingan nasional dengan bekerja secara professional, akuntabel, serta tidak berpihak pada kepentingan yang bersifat partisan.

3. Mengimbau kepada seluruh warga negara yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih pada Pemilu 2024, untuk menggunakan hak politiknya secara bebas dan bertanggungjawab.

4. Mendesak kepada penyelenggara Pemilu: KPU, Bawaslu, dan DKPP untuk bersikap adil, terbuka, tidak berpihak, serta bekerja secara profesional dan akuntabel.

5. Mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk selalu memelihara dan mengamalkan norma-norma kepantasan, kesopanan, moral etika dan hukum guna menciptakan tertib sosial.

6. Mengutuk pejabat negara yang bertindak tidak netral, manipulatif, merekayasa ketentuan hukum untuk kepentingan yang bersifat partisan.

7. Mendesak kepada Presiden Republik Indonesia untuk bersikap sebagai pemimpin yang mengayomi, meneladani, melindungi dan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, keluarga dan golongan.

8. Jika Presiden tidak dapat melaksanakan hal sebagaimana tersebut pada poin 7, dikhawatirkan akan menimbulkan chaos.

Purwokerto, Rabu Wage 7 Februari 2024

Laskar Poetra Soedirman

“Kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa”. Jenderal Soedirman

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network