CILACAP, iNewsPurwokerto.id-PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Cilacap, anak perusahaan dari SIG, bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap untuk menyelenggarakan simulasi kejadian darurat bencana alam yang berpotensi terjadi di Cilacap beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 300 warga dari Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan, Kelurahan Gumilir dan Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara, para relawan, dan instansi pemerintah terkait.
Dewi Hestyani, Community Relations Manager SBI, menekankan pentingnya kesiapan masyarakat dan semua pihak dalam menghadapi kondisi darurat seperti gempa bumi dan tsunami.
"Sebagian masyarakat kita tinggal di dekat pantai laut selatan. Potensi bencana gempa yang dapat menyebabkan tsunami harus diatasi dengan simulasi. Kami memberikan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana melakukan evakuasi dengan aman demi keselamatan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya," ungkap Dewi Hestyani.
Indriani Budi, tokoh masyarakat dan relawan, berharap agar masyarakat menjadi lebih responsif dan mampu melakukan evakuasi mandiri demi keselamatan.
"Simulasi ini dirancang dengan baik, di mana perilaku masyarakat saat menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami akan diarahkan oleh petugas dan bisa dijadikan pedoman saat terjadi gempa bumi dan tsunami," ujar Indriani Budi.
Dalam simulasi ini, masyarakat dihadapkan pada situasi darurat gempa bumi dan tsunami. Mereka merasakan gempa bumi dan mendapat peringatan dari pemerintah tentang potensi tsunami. Meskipun terlihat panik, masyarakat tetap dapat melakukan evakuasi yang telah diarahkan. Mereka dengan cepat meninggalkan rumah menuju ruang terbuka dan bergerak ke arah area yang lebih aman, menjauh dari pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi serta aman.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara memberikan apresiasi kepada masyarakat yang berpartisipasi dalam simulasi ini. "Bencana bisa terjadi kapan saja, dan kita harus siap. Simulasi ini merupakan bagian dari persiapan masyarakat dalam menghadapi bencana," kata Bayu Prahara.
Pelaksanaan kegiatan simulasi ini, yang memberikan edukasi, adalah hasil sinergi antara SBI dengan masyarakat sekitar, pemerintah daerah, Palang Merah Indonesia, dan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Banjarnegara.
Sebagai bagian dari simulasi dan untuk mempermudah evakuasi masyarakat, SBI juga telah memasang rambu evakuasi di berbagai lokasi yang mudah terlihat oleh masyarakat.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait