Saat ini, matahari terbenam berada pada koordinat 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, sementara hilal terlihat pada koordinat 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat.
Dalam keadaan miring ke selatan, hilal berada pada posisi 1 derajat 11 menit 27 detik selatan matahari dengan elongasi sebesar 2 derajat 30 menit 25 detik.
Namun, Kiai Sirril dari LF PBNU tetap akan melaksanakan rukyatul hilal atau pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 H pada hari Ahad, 10 Maret 2024 atau bertepatan dengan 29 Sya'ban 1445 H.
Ia menyatakan bahwa rukyatul hilal akan dilakukan secara bersama-sama oleh LFNU daerah di beberapa lokasi yang telah ditentukan, termasuk pantai yang menghadap ke barat dan gedung-gedung tinggi dengan pandangan ke barat yang tidak terhalang.
"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, rukyatul hilal serentak dilakukan oleh LF-LF daerah di lokasi rukyat yang telah ditentukan,"tuturnya.
Rencananya, pengamatan hilal awal Ramadan akan dilakukan di sekitar 50 hingga 60 lokasi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk wilayah Indonesia Timur, Tengah, dan Barat. Pelaksanaan pengamatan ini akan melibatkan berbagai pihak terkait, seperti petugas dari Kementerian Agama, Pengadilan Agama, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta masyarakat setempat.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait