MANADO, iNews.id – Ketua DPR Puan Maharani mengungkap ada kepala daerah dari PDI Perjuangan yang tidak bangga saat dirinya berkunjung ke daerah. Siapa dia? Pua mengatakan bahwa dirinya kesal.
"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya, kayak males-malesan. Bikin kesel kan," kata Puan di hadapan kader PDI P Sulut, baik eksekutif, legislatif dan pengurus struktur partai.
Puan bertanya-tanya kenapa bisa ada gubernur seperti itu. Padahal, Puan merupakan Ketua DPR ke-23 dari tahun 1945 dan baru pertama kali dari PDI Perjuangan (Ketua DPR), walaupun PDI Perjuangan sudah pernah menang.
Menurut dia, Ketua DPR tidak bisa sendirian. Dibutuhkan perjuangan dan tidak mudah karena menguras energi luar biasa. Hal itulah yang membuat Puan bingung ada gubernur bersikap seperti itu.
"Ini perjuangan kita sebagai keluarga besar PDI Perjuangan, satu nasional dalam pileg dan pilpres itu. Karena Undang-undang menyatakan partai pemenang pemilu lah yang boleh atau berhak mempunyai Ketua DPR RI. Satu Indonesia loh. Artinya ini perjuangan kita semua bukan hanya saya sendirian," ungkapnya.
Dia kembali mengungkapkan kekecewaannya pada kepala daerah yang tidak menyambutnya saat dia berkunjung. "Begitu saya datang nggak mau menyambut gitu loh. Saya jadi bingung. Kayak nggak semangat gitu. Padahal harusnya jadi kebanggaan loh, ada kebanggaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana," ujar Puan.
Puan kemudian mengingatkan kepada kader partainya untuk menghindari ego atau ambisi terlalu besar. Dia pun mencontohkan, kader harus mengetahui ukuran baju masing-masing. "Kita harus tahu ukuran baju kita. Kalau ukurannya s ya s, kalau ukuranya m ya m, kalau large ya large. Nggak boleh juga terlalu ketat dan juga longgar. Supaya apa? Supaya tahu diri. Jangan sampai teman makan teman,"katanya.
Ia membandingkan perlakuan yang dia dapat saat berkunjung ke Sulut. Tiga pilar bisa berjalan. Ada yang menjemput hingga mengurusnya. "Secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain. Saya kadang-kadang suka nyeselin gitu, kalau apa kita udah mati-matian kerja berjuang untuk dia, tiba-tiba begitu jadi dia lupa sama kita," kata Puan.
Untuk itu, Puan mengaku bangga dengan apa yang dicapai PDIP Sulut. Dia memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulut Olly Dondokambey yang mampu membawa PDIP menguasai Sulut.
"Makanya saya bilang kemajuan saat ini di kepemimpinannya Pak Olly. Saya lihat gitu, di mana kita dari merangkak sampai akhirnya bisa seperti ini," kata Puan.
Puan meyakini PDIP bisa berkuasa saat ini karena soliditas partai. Kunci kemenangan itu soliditas. Ada pemimpin yang bisa merangkul dan membuat semua itu satu barisan. Di setiap tempat ada pimpinan kuat, pasti itu karena satu barisan.
"Sulut menjadi salah satu contoh yang bisa ditampilkan ke daerah lain bagaimana kepemimpinan eksekutif, legislatif dan partai bisa berjalan bersamaan. Ini yang saya sampaikan kepada Pak Ketua DPD. Kalau bicara di tempat pertemuan kepala daerah sampaikan gimana caranya supaya itu bisa berjalan di semua tempat,"jelasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait