"Bahkan, pada tahun kuliah baru mendatang sudah ada mahasiswa dari 10 negara yang daftar. Selain dari Asean juga datang dari Yaman, Afghanistan, Nigeria, Arab, Bangladesh dan lainnya,"jelasnya.
Kampus Universitas Islam Negeri Prof KH Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto. (Foto: Istimewa)
Kedua, transformasi layanan kampus berbasis digital atau transformasi digital. Ketiga, penguatan dan peningkatan kemandirian Badan Layanan Umum (BLU) dalam meningkatkan mutu layanan. Upaya pengembangan mutu layanan ini memiliki korelasi dengan mutu lulusan, yang merupakan cermin dari kualitas perguruan tinggi.
"Dalam rangka memperkuat mutu lulusan yang kompeten, Kampus UIN Saizu Purwokerto juga telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi dengan 12 skema. Lembaga sertifikasi kami telah memiliki 24 orang asesor," jelasnya.
Kehadiran Lembaga Sertifikasi Profesi UIN Saizu Purwokerto diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penguatan kompetensi akademik dan profesional lulusan.
UIN memantapkan dirinya sebagai perguruan tinggi riset dengan basis budaya panginyongan. "Arah kajian para dosen dan mahasiswa adalah mengembangkan dan menguatkan ke-Islaman berbasis budaya lokal panginyongan. Bahkan, UIN juga telah memiliki Museum Panginyongan,"tandasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
