PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Sebanyak 96 orang pemudik asal Eks Karesidenan Banyumas memanfaatkan program balik mudik gratis program Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah. Para pemudik asal wilayah eks Karesidenan Banyumas ini dilepas oleh Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro dan Perwakilan Kanwil Kemenag Propinsi Jawa Tengah serta Kepala Kemenag Banyumas Ibnu Asadudin di Halaman Kantor Kemenag Banyumas, Jumat (19/4/2024).
Kepala Kemenag Kabupaten Banyumas Ibnu Asaddudin mengatakan program ini bertujuan membantu meringankan beban masyarakat yang hendak kembali bekerja di perantauan secara gratis, setelah libur lebaran 1445 Hijriyah tahun 2024. Pihaknya memberangkatkan dua bus melalui program Balik Kerja Bareng 2024 yang merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah kegalauan dan kerisauan pemudik yang kesulitan hendak balik ke Jakarta.
"Ini merupakan wujud kehadiran Pemerintah di tengah kegalauan dan kerisauan dalam memberikan pelayanan dan kebahagiaan kepada masyarakat. Saat ini Kemenag yang biasanya mengurusi masalah haji maupun agama, saat ini ikut turun, mengingat saat ini biaya balik sangat mahal dan angkutan kesana juga sangat sulit," kata Ibnu dalam keterangannya.
Sementara menurut Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan jika dirinya mengapresiasi progam dari Kemenag Jateng yang memfasilitasi balik mudik gratis untuk masyarakat Jawa Tengah khususnya Banyumas Raya.
“Alhamdulillah, Saya sangat bersyukur dan mengapresiasi terobosan penting dari Kemenag yang mana pada tahun ini menyelenggarakan balik mudik gratis untuk masyarakat. Khusus di Banyumas Raya, hari ini terdapat peserta sebanyak 96 orang yang terdiri dari Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Cilacap yang mana akan diberangkatkan dengan dua armada Bus yang sudah di siapkan,” ungkapnya.
Menurutnya program balik mudik gratis yang dilakukan Kemenag sangat membantu masyarakat utamanya mereka yang terkendala soal biaya untuk ongkos transport balik ke perantauan.
Salah seorang perantau asal Wangon, Indra Wahyu Adianto (45) mengaku sangat terbantu dengan adanya program balik kerja bareng Kemenag ini. Ia yang bekerja di Jakarta sebelumnya kesulitan untuk mendapatkan tiket angkutan umum, meski ada tapi sangat mahal.
“Program balik kerja ini sangat menolong khususnya masyarakat bawah. Saya senang banget bisa dapat fasilitas gratis jadi bisa menghemat akomodasi,” katanya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait