PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Golaga atau Goalawa Purbalingga mendadak viral di media sosial karena pesonanya yang unik. Goa ini bukan hanya dijadikan tempat wisata, tetapi juga spot 'meeting' oleh para pengunjung.
Berbeda dengan goa pada umumnya, Golaga atau Goalawa memiliki akses masuk yang terbilang mudah, bahkan untuk anak-anak. Hal ini dimungkinkan karena goa telah direnovasi dengan beberapa anak tangga yang cukup lebar dan desain yang menarik.
Asal-usul Goalawa cukup menarik. Dahulu, area goa ini merupakan hutan kopi yang dikuasai oleh Ki Keli. Pada masa penjajahan Belanda, hutan tersebut dijadikan koffiee central atau sentral kopi.
Penemuan goa ini berawal dari seorang penggembala kambing yang menemukan lubang menganga di bawah tanah saat tertidur. Penemuan ini kemudian dilaporkan kepada warga dan pemerintah desa.
Pada tahun 1978, pemerintah desa melaporkan penemuan ini ke Pemda Kabupaten Purbalingga. Tim ahli geologi dari ITB diutus untuk meneliti goa ini.
Melihat potensi wisata yang besar, pada tanggal 30 November 1979, Golaga atau Goalawa resmi dibuka sebagai objek wisata Kabupaten Purbalingga.
Golaga atau Goalawa terbentuk dari fenomena Sungai Lava, aliran lava dari gunung api yang mengalir menuruni lereng. Lava yang mendingin menjadi batu, namun bagian dalamnya tetap cair dan mengalir.
Saat bagian dalam lava mengalir, tertinggallah bagian lava yang mengeras menjadi batu yang membentuk selubung dan kubah-kubah keras. Ruang kosong di bawahnya inilah yang kemudian menjadi goa.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait