WONOSOBO, iNewsPurwokerto.id- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno baru-baru ini melakukan kunjungan ke Desa Wisata Patakbanteng, Wonosobo, Jawa Tengah.
Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga turut mengapresiasi komitmen Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Patakbanteng.
Pasalnya, mereka dinilai cukup memperhatikan keamanan dan kenyamanan wisatawan dengan menerapkan manajemen risiko keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan.
"Saya bahagia melihat kekompakkan masyarakat untuk terus mengembangkan desanya. Apalagi Desa Wisata Patakbanteng ini sudah berkelanjutan karena ada penanaman pohon dan unsur safetynya,” ujar Sandiaga saat visitasi Desa Wisata Patakbanteng.
“Oleh karena itu, saya nyatakan Desa Wisata Patakbanteng menjadi desa wisata terbaik," imbuhnya.
Lantas, apa saja daya tarik dari Desa Wisata Patakbanteng yang ada di Wonosobo, Jawa Tengah ini?
Desa Wisata Patakbanteng menjadi destinasi favorit wisatawan khususnya para pendaki. Di mana, salah satu daya tarik utamanya adalah pendakian Gunung Prau yang menyajikan pesona sunrise terbaik se-Asia Tenggara, milky way, dan sunset yang sangat indah.
Pengelola desa mengutamakan keselamatan bagi para pengunjung dengan melakukan pelatihan rescue. Sandiaga sendiri sempat menyaksikan demo penyelamatan tersebut.
Terkait keberlanjutan lingkungan, desa ini aktif melakukan kegiatan reboisasi dan berbagai program bersama Perhutani.
Sementara guna menjaga kelestarian alam, pihak pengelola rutin menutup pendakian selama tiga bulan pada Januari hingga Maret.
Desa ini juga menawarkan atraksi berkeliling Desa Patakbanteng dan tempat wisata lainnya di dataran tinggi Dieng menggunakan jeep advanture.
Pengunjung juga dapat melakukan kegiatan berkebun dan berternak mulai dari peternakan kambing hingga perkebunan kentang terbaik se-Indonesia.
Ada juga perkebunan kubis, perkebunan wortel, perkebunan cabai lokal Dieng, hingga perkebunan carica yang dapat diolah menjadi penganan lokal khas daerah.
Desa Wisata Patakbanteng juga diperkaya dengan kegiatan budaya Baritan Terang Bulan yang rutin diadakan setiap bulan Suro, malam ke 10 dalam hitungan Jawa.
Para Pengunjung mendapat kesempatan untuk merasakan menjadi masyarakat lokal dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya.
"Nanti kolaborasinya dilanjutkan dan mudah-mudahan memberikan keberkahan bagi para warga dan desa wisatanya lebih baik lagi ke depan," kata Sandiaga.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengatakan kehadiran Sandiaga beserta jajaran Kemenparekraf merupakan bentuk komitmen dari pemerintah pusat untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Wonosobo.
"Kehadiran Pak Menteri menjadi inspirasi, menjadi motivasi buat kemajuan pariwisata yang ada di Kabupaten Wonosobo," kata Afif.
Perwakilan Pokdarwis Desa Wisata Patakbanteng, Solihun, mengungkapkan pada tahun 2023 jumlah kunjungan wisatawan secara akumulatif sebanyak 60.663 pengunjung dan 20 persennya merupakan wisatawan mancanegara.
Hal ini menunjukkan bahwa pesona Gunung Prau mampu memikat tidak hanya wisatawan nusantara tapi juga global.
Dampak yang dirasakan masyarakat dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sangat besar. Pendapatan masyarakat desa pada tahun 2023 menembus sekitar Rp30 miliar.
"Dampak di masyarakat yang luar biasa. Karena untuk pendakian bukanlah wisata yang murah melainkan wisata minat khusus. Disini para wisatawan itu paling tidak menghabiskan rata-rata ada yang menginap, sewa porter ojek dan lain sebagainya itu rata rata satu wisatawan menghabiskan Rp500 ribu,” tutur Solihin.
“Kalau kita kalkulasikan itu perputaran ekonominya sudah Rp30 miliar dalam satu tahun. Itu adalah dampak dari adanya objek wisata yang ada di Patakbanteng," tutupnya.*
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait