KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id-Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan keprihatinannya atas viralnya video yang memperlihatkan adu mulut antara seorang anggota ormas dan LSM terkait dugaan pungutan liar (pungli) di sebuah sekolah dasar negeri di Kebumen, yang kemudian dilaporkan ke kepolisian oleh LSM tersebut.
Bupati menyesalkan bahwa kedua pihak lebih mengedepankan emosi dalam menghadapi masalah tersebut. Menurutnya, dalam berkomunikasi seharusnya mengutamakan hati nurani dan jiwa yang bersih agar dapat menghasilkan keputusan yang tepat.
"Tentunya saya selaku Bupati prihatin ya kenapa komunikasi selalu mengedepankan emosi, gontok-gontokan. Harusnya jangan begitu, kedepankan hati nurani agar bisa melahirkan ide dan keputusan yang baik, diterima semua pihak," ujar Bupati di Pendopo Kebumen, Rabu 24 Juli 2024.
Terkait masalah ini, Bupati telah meminta Inspektorat Daerah untuk melakukan pemeriksaan, baik terhadap sekolah yang dituduh melakukan praktik pungli maupun Kepala Desa yang terlibat karena merupakan anggota ormas.
"Saya minta kepada Inspektorat untuk ditangani dengan baik, dengan memintai keterangan dari pihak sekolah, wali murid, serta kepala desanya. Untuk LSM ya nanti biar Polres yang menjelaskan," ucapnya.
Bupati juga menyesalkan tindakan LSM di Kebumen yang sering melakukan tekanan ke sekolah-sekolah dengan alasan adanya dugaan pungli. Menurutnya, iuran dari sekolah seringkali disalahpahami oleh beberapa orang.
Bupati menegaskan, iuran yang dimintakan komite sekolah kepada wali murid tidak bisa disebut pungli. Hal itu sudah diatur dalam Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait