JAKARTA,iNews.id - Dampak Rusia menginvasi Ukraina kini negera tersebut tak lagi bisa menggunakan sistem pembayaran global Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
Ini merupakan sistem pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas yang cepat, membuat arus perdagangan internasional lancar.
Bank yang terhubung ke sistem SWIFT dan menjalin hubungan dengan bank lain dapat menggunakan pesan SWIFT untuk melakukan pembayaran. Sanksi yang disepakati oleh Amerika Serikat (AS), Prancis, Kanada, Italia, Inggris Raya, dan Komisi Eropa juga termasuk membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung rubel.
Juru Bicara Pemerintah Jerman menyebut, sanksi ini akan mengakhiri 'paspor emas' untuk orang kaya Rusia dan keluarga mereka, dan akan menargetkan individu dan institusi di Rusia dan di tempat lain yang mendukung perang melawan Ukraina.
"Negara-negara tersebut menekankan kesediaan mereka untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika Rusia tidak mengakhiri serangannya terhadap Ukraina dan dengan demikian terhadap tatanan perdamaian Eropa," ujar juru bicara pemerintah Jerman, dilansir dari Reuters, Minggu (27/2/2022).
SWIFT telah menjadi mekanisme utama untuk membiayai perdagangan internasional. Pada tahun 2020, sekitar 38 juta 'pesan FIN' SWIFT dikirim setiap hari melalui platform SWIFT, menurut Tinjauan Tahunan 2020. Setiap tahun, triliunan dolar ditransfer menggunakan sistem.
Didirikan pada 1970-an, SWIFT adalah koperasi dari ribuan lembaga anggota yang menggunakan layanan ini. Berbasis di Belgia, SWIFT menghasilkan keuntungan sebesar 36 juta euro pada tahun 2020, menurut Tinjauan Tahunan 2020.
Dengan mengeluarkan bank Rusia dari SWIFT, hal ini akan membatasi akses negara itu ke pasar keuangan di seluruh dunia. Perusahaan dan individu Rusia akan merasa lebih sulit untuk membayar impor dan menerima uang tunai untuk ekspor, dan meminjam atau berinvestasi di luar negeri.
Bank Rusia dapat menggunakan saluran lain untuk pembayaran seperti telepon, aplikasi perpesanan, atau email. Itu akan memungkinkan bank-bank Rusia melakukan pembayaran melalui bank-bank di negara-negara yang belum memberlakukan sanksi tetapi karena alternatif-alternatifnya cenderung kurang efisien dan aman, serta volume transaksi bisa turun dan biaya meningkat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait