KYIV, iNewsPurwokerto.id - Pasukan Rusia berhasil sepenuhnya merebut kota New York di Donbas dari pasukan Ukraina setelah pertempuran sengit. Kota pemukiman yang memiliki nama yang sama dengan kota di Amerika Serikat ini sebelumnya dijadikan benteng utama oleh militer Ukraina.
Dilaporkan oleh RIA Novosti pada Selasa (20/8/2024), militer Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran di New York dan wilayah aglomerasi Toretsk di sekitarnya—sekelompok kota yang sebagian besar merupakan kawasan industri dengan Toretsk sebagai pusatnya—sejak Juni.
Ukraina belum memberikan komentar terkait jatuhnya kota New York ke tangan pasukan Rusia. Pada awal Juli, pasukan Rusia berhasil merebut pusat kota sambil memaksa pasukan Ukraina mundur ke pinggiran utara, menurut laporan media Rusia.
Kini, bagian utara kota tersebut juga telah berada di bawah kendali Rusia. Perebutan New York membuka jalan menuju Toretsk, benteng utama Ukraina lainnya di Donbas.
Kedua kota tersebut telah dijaga ketat oleh militer Ukraina sejak konflik pecah di wilayah tersebut setelah kudeta Maidan yang didukung Barat pada tahun 2014.
New York dan Toretsk keduanya terletak kurang dari dua lusin kilometer dari Gorlovka, sebuah kota di Donbas yang menjadi markas milisi Republik Rakyat Donetsk sejak tahun 2014.
Akibatnya, Ukraina menjadikan kota-kota tersebut sebagai bagian dari garis pertahanan yang penting. Laporan lain dari Moscow Times menyebutkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah mengumumkan apa yang mereka sebut sebagai "pembebasan" kota Artemovo, yang dikenal sebagai Zalizne di Ukraina.
Kota Zalizne juga terletak di dekat kota New York dan Toretsk. Pada awal tahun 2022, Zalizne memiliki populasi sekitar 5.000 jiwa, menjadikannya salah satu wilayah terbesar yang direbut oleh pasukan Rusia dalam beberapa minggu terakhir.
Sebagai informasi, kota New York di Donbas didirikan pada abad ke-19, dan asal-usul namanya masih belum jelas. Beberapa laporan media mengaitkannya dengan penduduk aslinya, yang merupakan Mennonite Jerman.
Sementara itu, ada juga yang mengklaim bahwa seorang pensiunan perwira Rusia memutuskan untuk menamai tanah miliknya dengan nama kota Amerika yang terkenal itu.
Pada tahun 1951, pemerintah Soviet mengubah nama kota tersebut menjadi Novgorodskoye, yang secara harfiah berarti "Kota Baru" dalam bahasa Rusia. Namun, pada tahun 2021, parlemen Ukraina mengembalikan nama historis New York.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait