WISCONSIN, iNews.id - Sebuah kisah tragis terungkap di Amerika Serikat. Seorang perempuan cantik diduga telah membunuh dan memutilasi kekasihnya saat mereka berhubungan seks. Selama bercumbu, wanita itu sedang mabuk narkoba.
Taylor Schabusiness (24), asal Wisconsin, AS, diduga memutilasi pria kekasihnya yang berusia 25 tahun pada 23 Februari 2022 di rumah ibu korban. KIni, dia tengah menghadapi persidangan.
Schabusiness muncul dalam sidang perdananya, Rabu (2/3/2022), melalui konferensi video. Dia diadili atas tuduhan pembunuhan disengaja tingkat pertama, memutilasi jasad, dan serangan seksual tingkat ketiga.
Jaksa mengatakan tuduhan penyerangan seksual adalah untuk tindakan yang terjadi setelah korban meninggal.
Baca juga: AS dan NATO Tak Siap Perang dengan Rusia karena Moskow Adidaya Nuklir
Polisi dipanggil untuk datang sebuah rumah sekitar pukul 03.30 pagi oleh seorangibu yang melaporkan menemukan potongan kepala anaknya di dalam ember.
Ibu itu mengatakan dia membuat penemuan mengejutkan setelah dibangunkan oleh suara pintu yang dibanting.
Schabusiness, yang menurut penyelidik polisi adalah orang yang diduga terakhir terlihat bersama korban, ditemukan di alamat berbeda. Dia ditemukan polisi dengan darah kering di pakaiannya.
Selama penggeledahan mobilnya, polisi menemukan crockpot dengan sisa-sisa jasad manusia, termasuk potongan kaki.
Di rumah tempat pembunuhan terjadi, polisi menemukan potongan kepala dan organ vital pria di ember. Ada juga tubuh bagian atas di tas. Selain itu, polisi juga menemukan "cairan tubuh" dan pisau.
Ketika ditanya tentang apa yang terjadi, tersangka berkata, "Itu pertanyaan yang bagus."
Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia dan korban telah mengisap sabu-sabu sebelum pergi ke rumah ibu korban, di mana mereka berhubungan seks menggunakan rantai.
Schabusiness mengeklaim dia pingsan pada satu titik, lalu menjadi "gila" dan mulai mencekik pasangannya, bersikeras bahwa dia tidak bermaksud membunuh korban tetapi senang mencekiknya.
Dia berkata "polisi akan bersenang-senang" saat mencoba menemukan semua organ korban saat dia memutilasinya.
"Schabusiness menyatakan semua bagian tubuh harus di ruang bawah tanah," bunyi dokumen pengaduan di pengadilan, seperti dikutip New York Post, Kamis (3/3/2022).
“Schabusiness menyatakan dia menggunakan pisau yang dia peroleh dari dapur," lanjut dokumen tersebut.
Wanita itu mengatakan bahwa dia menjadi paranoid dan malas dan dia pikir itu adalah "obat bius" yang membuatnya paranoid.
Dia juga mengatakan bahwa dia berencana untuk membawa semua bagian tubuh korban bersamanya tetapi malas dan akhirnya hanya memasukkan potongan kaki ke dalam van dan dia lupa dengan kepala korban.
Wanita itu baru-baru ini menjalani masa hukuman percobaan dan seharusnya mengenakan gelang pemantau elektronik tetapi tampaknya dia berhasil melepaskannya. Kasus yang membuatnya menjalani masa hukuman percobaannya belum jelas.
Asisten jaksa distrik setempat, Caleb Saunders, menyebut kejahatan mengerikan itu sebagai salah satu pelanggaran paling serius yang pernah terjadi di wilayah itu dalam beberapa waktu.
"Saya pikir fakta-fakta yang dituduhkan sangat mengkhawatirkan dan mengganggu dan mengarah ke sifat kekerasan dan pelanggaran berat," ujarnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait