Kekuatan Angkatan Udara Ukraina Hancur Lebur, Minta AS Kirim Jet Tempur

Berlianto
Kekuatan Angkatan Udara Ukraina hancur lebur setelah diinvasi Rusia. Hal ini terungkap saat seorang anggota Kongres Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuat permohonan langsung kepada anggota parlemen. Foto: Instagram/zelenskiy_official

WASHINGTON,iNews.id - Kekuatan Angkatan Udara Ukraina hancur lebur setelah diinvasi Rusia. Hal ini terungkap saat seorang anggota Kongres Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuat permohonan langsung kepada anggota parlemen dalam pembicaraan via Zoom Sabtu pagi. 

Ia menyerukan agar AS mengirimkan pesawat militer dan dukungan, serta melakukan embargo minyak Rusia . Sumber lain mengungkapkan Zelensky mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa Ukraina membutuhkan jet tempur karena angkatan udaranya hancur pada hari pertama invasi Rusia. Dan dia meminta embargo minyak terhadap Rusia, yang menurutnya akan menjadi faktor paling signifikan bagi Ukraina. 

Zelensky mengatakan kepada anggota parlemen bahwa jika ada sanksi pada September atau Oktober, tidak akan ada invasi. Urgensi permintaan Zelensky sudah terlihat sejak awal. Dia membuka dengan komentar yang berbunyi "ini mungkin terakhir kali Anda melihat saya hidup." 

Dia memperingatkan mereka bahwa setelah Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berhenti. Polandia dan Lithuania, keduanya anggota NATO, akan menjadi yang berikutnya. Dia meminta AS untuk mengirim pesawat dan pasukan ke sana sekarang untuk bersiap, dan untuk melepaskan kelebihan pesawat Pakta Warsawa — MIG dan Sukohv — dari Polandia dan negara lain. 

Seorang sumber yang mengetahui panggilan itu mengatakan bahwa topik zona larangan terbang juga muncul dalam pembicaraan. Anggota Kongres AS Mike Quigley, Ketua Dewan Kaukus Ukraina, mengatakan kepada CBS News setelah panggilan telepon bahwa Zelensky telah menekankan bahwa pertempuran di udara sangat penting dan mempengaruhi segala sesuatu yang terjadi di lapangan. 

"Entah menutup langit atau memberi kami pesawat dengan satu atau lain cara karena pertempuran sering dimenangkan di udara," kata Quigley, menyimpulkan pesan Zelensky kepada Kongres seperti dilansir dari CBS News, Minggu (6/3/2022). Menurut Quigley, Presiden Ukraina itu diterima dengan hangat oleh Demokrat dan Republik. 

"Ketika semua orang menyalakan mikrofon mereka ada dukungan yang luar biasa, universal, kuat, bipartisan, bikameral," katanya.

"Ini bersejarah, betul - dia pemimpin negara berdaulat yang bebas dan demokratis berbicara langsung dari ibu kotanya ketika dikepung dan dengan kesadaran bahwa dia telah menjadi sasaran kematian oleh seorang lalim otokratis," imbuhnya. 

Quigley kagum pada betapa tenangdan beraninya Zelensky dan mengatakan dia berharap ini akan menjadi "motivasi" yang cukup untuk mendapatkan lebih banyak bantuan Ukraina berlalu dengan cepat. Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, dalam sebuah pernyataan setelah panggilan tersebut, mencatat permintaan Zelensky untuk pesawat buatan Rusia. "Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk membantu pemerintah memfasilitasi transfer mereka," ucap Schumer. 

Zelensky juga meminta anggota parlemen untuk bantuan yang lebih mematikan, menurut salah satu sumber di telepon, dan dia meminta AS untuk memotong Visa serta Mastercard dari Rusia. 

Menurut salah satu anggota parlemen lebih dari 280 anggota Senat dan DPR AS bergabung dengan panggilan via Zoom itu. Presiden Ukraina mengatakan kepada para senator dan anggota DPR bahwa dia berterima kasih atas sanksi keras dan tanggapan terpadu dari Barat. 

Setelah berbicara selama sekitar 30 menit, presiden Ukraina menjawab pertanyaan dari anggota parlemen. Zelensky berterima kasih kepada AS atas sanksi berat, yang menurutnya membuat para pemimpin bisnis Rusia terguncang akibat dampaknya. Dia juga berbicara tentang tentara Rusia yang ditangkap Ukraina, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa tentara sering tidak menyadari kondisi sebenarnya di Ukraina dan tidak tahu bahwa mereka berperang dalam perang permusuhan.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network