"Di tingkat SMP, sudah ada yang mencapai predikat unggul, yang menunjukkan bahwa UKBI ini mulai memberikan dampak positif bagi perkembangan kemampuan berbahasa Indonesia di tingkat yang lebih muda," tambah Hafidz.
Hafidz menekankan bahwa pencapaian ini tidak seharusnya terbatas pada SMA Negeri 1 Bobotsari, tetapi harus menjadi teladan bagi semua sekolah di Purbalingga dan di seluruh Indonesia.
"Kami berharap hasil ini terus meningkat, dan setiap siswa dapat merespons kaidah bahasa dengan baik, memahami dan mencermati makna informasi yang diberikan, serta dapat berkontribusi positif bagi bangsa melalui penguasaan bahasa Indonesia yang unggul," tutupnya.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Syarifuddin, mengungkapkan bahwa program Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) memiliki peranan yang sangat krusial dalam menilai kualitas penggunaan bahasa oleh penutur utama bahasa Indonesia.
"Kami memberikan apresiasi kepada SMA Negeri 1 Bobotsari, yang telah menunjukkan praktik terbaik dalam mengimplementasikan program UKBI ini. Kami berharap Purbalingga dapat menjadi contoh yang bisa diangkat dalam skala nasional," ujarnya.
Syarifuddin menjelaskan ada enam indikator utama yang menjadi pertimbangan dalam penilaian penghargaan UKBI. Melalui penghargaan ini, diharapkan akan semakin banyak sekolah yang terinspirasi untuk mengikuti jejak SMA Negeri 1 Bobotsari.
"Ini adalah bentuk dukungan terhadap peningkatan kualitas pendidikan bahasa Indonesia, yang tak hanya mendidik siswa untuk berbicara dengan baik, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap bahasa nasional mereka," jelas Syarifuddin.
Kepala SMA Negeri 1 Bobotsari, Joko Widodo, pada kesempatan yang sama, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah hasil dari upaya sekolah dalam mendidik siswa mengenai pentingnya keterampilan berbahasa, yang tidak hanya mencakup penguasaan kosakata, tetapi juga pemahaman terhadap makna dan struktur bahasa Indonesia.
"Melalui penghargaan ini, kami ingin mengingatkan bahwa keterampilan berbahasa bukan hanya soal menguasai kosakata, tetapi juga tentang memahami makna, struktur, dan ejaan yang benar. Hal ini sangat penting untuk bekal siswa di masa depan, terlebih di dunia kerja," ujar Joko.
Joko berharap bahwa peran Bahasa Indonesia dapat mendunia, tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga dapat menjadi bahasa ilmu pengetahuan yang digunakan hingga tingkat internasional.
Editor : Aryo Arbi
Artikel Terkait