"Dari awalnya anggaran Rp13 miliar setelah adanya efisiensi, alhamdulillah kita sudah bisa mencari dari APBD kita Rp34 miliar lagi, sehingga menjadi Rp47 miliar. Tapi tantangan kita masih banyak karena ternyata dibutuhkan Rp200 miliar untuk memperbaiki jalan di Purbalingga. Tapi kami juga sudah mencari beberapa solusinya dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk mendukung program ini," katanya.
Sementara itu, di lokasi berbeda, Wakil Bupati Dimas Prasetyahani menyoroti komitmen Pemkab Purbalingga dalam mendukung swasembada pangan. Salah satu langkahnya adalah dengan memublikasikan harga gabah kering secara transparan, sehingga petani dapat mengetahui harga jual yang wajar.
"Baru di era sekarang harga gabah kering itu dipublish secara umum, jadi nanti petani kita tahu kalau dibeli Bulog Rp6.500 per kilogram, jagung dibeli Rp5.500 per kilogram," jelasnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperbaiki gizi masyarakat. Selain itu, Pemkab juga mengandalkan BUMD Puspahastama sebagai penyalur hasil pertanian guna memastikan petani tidak kesulitan menjual hasil panennya.
"Harapannya para petani tidak susah lagi menjual pada saat panen raya, InsyaAllah Pemerintah Kabupaten Purbalingga siap menyerap hasil panen tersebut," tuturnya.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, Pemkab Purbalingga juga menyalurkan berbagai bantuan sosial, termasuk genset, alat bantu disabilitas, tongkat tuna netra, walker, paket gizi balita, bola kaki/voli, sembako, bibit tanaman, dan Al-Qur'an.
Takmir Masjid Baiturohman, Kholidin, menyampaikan apresiasinya atas perhatian Pemkab terhadap kebutuhan masyarakat.
"Saya sebagai takmir masjid mengucapkan banyak terima kasih kepada Mas Bupati yang telah memberikan genset, karena masjid ini benar-benar membutuhkannya," ungkapnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait
