BPJS Ketenagakerjaan Terus Dorong Keikutsertaan Program bagi Pekerja Informal

Elde Joyosemito
BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto terus mendorong pekerja informal untuk mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan. (Foto: Istimewa)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto terus mendorong pekerja informal untuk mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Khusus bagi para penderes yang jumlahnya sekitar 14 ribu pekerja, baru sekitar 40 persen yang masuk dalam program perlindungan ketenagakerjaan.

Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, Muhammad Ramdhoni, mengatakan bahwa pihaknya baru saja memberikan kartu kepesertaan secara simbolis kepada pekerja informal, yakni penderes di Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas.

"Ternyata, dari 14 ribu penderes yang ada di Banyumas, baru sekitar 40 persen tercover program BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga ke depan, masih ada 60 persen yang perlu terus diedukasi supaya ikut program jaminan sosial ketenagakerjaan," jelas Ramdhoni pada Selasa (18/3/2025).

Menurutnya, sejauh ini 40 persen pekerja informal yang ikut ditopang dari dana jimpitan. Artinya, para pekerja informal itu diakomodasi dengan dana jimpitan yang bersumber dari CSR perusahaan dan koperasi.

"Ke depan, kami meminta kerja sama dengan Pemkab Banyumas untuk bisa mengakomodasi 60 persen pekerja informal yang belum tercover," katanya.

Ramdhoni mengatakan, untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya menunggu dana jimpitan dari dana CSR saja, melainkan mendorong keikutsertaan secara mandiri.

Sebagai contoh, penderes sebenarnya hanya perlu membayar iuran per bulan sebesar Rp16.800 saja. Namun, jika diminta langsung, kemungkinan besar akan keberatan.

"Oleh karena itu, bisa saja iuran per hari katakanlah Rp1.000. Misalnya, saat dilaksanakan transaksi setoran gula, ada iuran Rp1.000. Kalau dalam sebulan selama 20 hari setor gula, maka akan mendapatkan Rp20 ribu. Sisanya, nanti bisa digunakan untuk mengcover pekerja lainnya. Saya kira dengan sistem seperti ini, penderes juga punya rasa memiliki," ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyerahkan bantuan kepada Jamaludin, seorang penderes kelapa yang mengalami kecelakaan saat bekerja. Kejadian tersebut terjadi pada 25 Februari 2025 di RT 06 RW 03 Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

Bantuan yang diberikan berupa uang tunai dari pribadi Bupati serta dari Koperasi Integrasi Petani Organik (KOPIPO), di mana Jamaludin tercatat sebagai anggota. Selain itu, diserahkan pula bantuan sembako untuk anggota koperasi lainnya yang sedang sakit.

Jamaludin, yang mengalami kecelakaan saat memanjat pohon kelapa, hingga kini masih dalam masa pemulihan. Biaya perawatannya ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan. Bupati Sadewo dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya agar Jamaludin segera pulih. Ia juga mengingatkan pentingnya stabilisasi harga gula kelapa melalui koperasi yang didirikan bersama petani Gununglurah.

“Meski bantuan ini diberikan, tentu kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang. Sebagai pengurus koperasi, kami berupaya memberikan sedikit santunan,” ujar Sadewo.

Bupati Sadewo, yang juga merupakan inisiator berdirinya KOPIPO, menyebutkan bahwa koperasi tersebut kini memiliki 1.960 anggota yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Cilongok, Purwojati, Ajibarang, Gumelar, dan Sumpiuh.

Untuk mencegah kecelakaan kerja di masa depan, Bupati mengumumkan rencana pembagian 25.000 bibit kelapa gajah entok secara bertahap. Ia juga mengingatkan para petani agar tidak tergoda untuk meningkatkan produksi tanpa memenuhi standar kualitas, karena hal tersebut justru dapat merugikan mereka sendiri.

Selain itu, Bupati menekankan pentingnya perlindungan bagi para penderes kelapa yang rentan mengalami kecelakaan kerja. Ia menyatakan komitmennya untuk terus mendorong program perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan dan menggandeng pihak lain, termasuk perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). “Kami juga meminta bantuan dari CSR BUMD dan perusahaan seperti PT Integral Mulia Cipta (IMC) yang diwakili oleh Pak Mario,” tambahnya.

Suntoro, selaku Pembina KOPIPO, mengungkapkan bahwa koperasi tersebut mampu memproduksi 15 ton gula semut organik setiap harinya. Anggota koperasi yang tersebar di lima kecamatan tersebut terus didorong untuk meningkatkan kualitas produksi dan keselamatan kerja.

Pada acara tersebut, dilakukan pula penyerahan simbolis kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada anggota koperasi baru.

 

 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network