PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menunjukkan kepeduliannya terhadap pemberdayaan sosial melalui program pelatihan kewirausahaan Islami berbasis e-commerce bagi komunitas mantan pekerja seks komersial (PSK) di Kampung Sri Rahayu, Karang Klesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas.
Program ini digagas oleh Pusat Studi Dakwah Komunitas (PSDK) UMP dengan dukungan dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, serta melibatkan sejumlah dosen lintas fakultas di UMP. Mengusung tema “Penguatan Kemandirian Kewirausahaan Islami Berbasis E-Commerce”, pelatihan ini menyasar 37 peserta yang kini sedang berupaya bangkit dan menjalani hidup baru.
Ketua pelaksana program, Dr. Fatmah Bagis dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberi bekal keterampilan, tetapi juga untuk mengubah stigma negatif yang selama ini melekat pada para mantan PSK.
“Pelatihan ini kami rancang agar peserta mampu menjalankan usaha secara mandiri, bermoral, dan berbasis pada prinsip-prinsip Islam. Ini adalah langkah nyata menuju kemandirian ekonomi dan pemulihan martabat,” ujar Dr. Fatmah di Purwokerto, Senin (7/10/2024).
Dalam pelatihan, para peserta dibekali berbagai materi mulai dari penguatan mental, perencanaan bisnis, hingga strategi pemasaran digital. Mereka dilatih menggunakan platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia, serta aplikasi desain seperti Canva untuk menunjang promosi produk. Selain itu, pemanfaatan media sosial seperti Instagram dan Facebook juga diajarkan sebagai bagian dari strategi pemasaran.
Dosen Psikologi UMP, Dr. Ugung Dwi Ario Wibowo, menekankan pentingnya pendekatan psikologis dalam proses pemberdayaan ini. Menurutnya, penguatan mental dan konseling merupakan bagian penting agar para peserta bisa bangkit dari trauma serta mengatasi tekanan sosial.
“Resiliensi mental sangat dibutuhkan, karena mereka tidak hanya menghadapi tantangan ekonomi, tapi juga tekanan psikologis dan sosial akibat stigma,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari Abid Yanuar Badharudin, dosen Fakultas Teknik dan Sains UMP. Ia berharap pelatihan ini menjadi titik balik bagi para peserta untuk memulai hidup baru yang lebih baik.
“Mereka tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis, tetapi juga dukungan moral untuk menjalankan bisnis yang etis,” ungkapnya.
Pelatihan ini juga melibatkan mahasiswa UMP, memperkuat kolaborasi antara kampus dan masyarakat dalam kegiatan pengabdian. Ke depan, UMP berkomitmen untuk terus mendampingi komunitas ini melalui program lanjutan seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan kegiatan pemberdayaan lainnya.
Program ini menekankan pentingnya nilai-nilai Islam, kearifan lokal, serta inovasi dalam pengembangan produk dan strategi pemasaran. Harapannya, selain membantu meningkatkan ekonomi peserta, program ini juga mengubah cara pandang masyarakat terhadap komunitas mantan PSK sebagai individu yang layak diberi kesempatan dan didukung untuk bangkit.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait