“Kami berharap program Kantin Kontainer tidak hanya berhenti di tahun pertama, tetapi bisa terus berjalan hingga dua, tiga, bahkan lima tahun mendatang. Prinsipnya berkelanjutan dan bisa direplikasi di kampus-kampus lain di Indonesia,” ungkap Zaini Tafrikhan.
Menurut Zaini, Kantin Kontainer bukan sekadar tempat jual beli, tetapi juga menjadi wadah pelatihan kewirausahaan nyata. Mahasiswa penerima manfaat akan mendapatkan pendampingan dan pelatihan untuk membangun kemandirian finansial melalui usaha kuliner di lingkungan kampus.
Rektor UIN Saizu, Prof. Ridwan, menyambut baik kerja sama ini. Ia menyebut program tersebut strategis karena tidak hanya membantu kondisi ekonomi mahasiswa, tetapi juga menjadi media pembelajaran langsung untuk mengasah keterampilan kewirausahaan mereka.
“Kami sangat mengapresiasi Dompet Dhuafa dan seluruh donatur. Dari zakat dan infak yang disalurkan, lahir program produktif seperti ini yang benar-benar memberi dampak nyata bagi mahasiswa,” ujarnya.
Dompet Dhuafa membuktikan bahwa zakat tidak hanya dimanfaatkan sebagai bantuan konsumtif, melainkan juga dapat menjadi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi muda yang tangguh dan mandiri. Ke depan, pihak kampus berharap program Kantin Kontainer bisa diperluas ke Kampus Utama maupun Kampus 2 di Purbalingga, agar semakin banyak mahasiswa yang merasakan manfaatnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait