Pemerintah daerah menaruh harapan besar pada ajang ini sebagai salah satu solusi menekan angka pengangguran di Kebumen.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Kebumen pada 2023 berada di angka 5,11% dan sedikit menurun menjadi 5,07% di tahun 2024. Namun, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata Provinsi Jawa Tengah maupun nasional.
Dengan adanya Job Fair ini, Pemkab berharap para lulusan SMA/SMK yang berjumlah lebih dari 16 ribu orang di tahun ini dapat segera terserap ke dunia kerja.
Selain membuka ribuan lowongan, Job Fair juga menyediakan layanan tambahan bagi pencari kerja. Di antaranya adalah pembuatan AK1 atau Kartu Kuning, pembuatan CV, hingga layanan konseling karier secara gratis.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan kepada para ahli waris pekerja rentan, seperti buruh tani tembakau, serta pemberian kartu jaminan kecelakaan kerja dan kematian.
“Ini bagian dari perlindungan menyeluruh bagi tenaga kerja kita, tak hanya memberi kesempatan, tapi juga menjamin keselamatan dan kesejahteraan mereka,” ujar Budhi.
Tak ketinggalan, beberapa perusahaan memberikan penghargaan langsung kepada karyawannya. Java Indo Corpora, misalnya, menyerahkan hadiah sepeda motor kepada salah satu pekerja berprestasi.
Bagi warga Kebumen dan sekitarnya yang belum sempat datang, hari ini (Kamis, 22 Mei 2025) menjadi kesempatan terakhir untuk memanfaatkan momentum ini. Job Fair akan tetap berlangsung hingga sore hari, memberikan ruang bagi siapa pun yang ingin memperluas peluang kerja dan membangun masa depan lebih cerah.
Bupati Lilis Nuryani berharap kegiatan ini tak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi benar-benar menjadi solusi konkret bagi masyarakat. “Inilah wujud nyata pemerintah hadir, mempertemukan pencari kerja dan dunia usaha secara langsung. Tanpa sekat, tanpa birokrasi yang mempersulit,” pungkasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait