“Mahasiswa Teknik Sipil adalah calon agen perubahan. Apa yang kami sampaikan hari ini kami harap bisa menjadi bekal tambahan yang bermanfaat ketika mereka nantinya terjun ke dunia kerja,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik dan Sains UMP, Dr. T. Ir. Iskahar, S.T., M.T., turut menekankan pentingnya kegiatan ini dalam menghubungkan ilmu akademik dengan praktik lapangan.
“Mahasiswa tidak cukup hanya dibekali dengan teori. Melalui kerja sama ini, mereka bisa mendapatkan pemahaman langsung dari praktisi di lapangan yang sudah menghadapi kompleksitas permasalahan sumber daya air secara nyata,” ungkap Iskahar saat dikonfirmasi, Rabu (28/5/2025).
Kegiatan yang berlangsung interaktif ini diikuti dengan antusias oleh ratusan mahasiswa. Mereka tak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi juga aktif bertanya dan berdiskusi seputar kebijakan, teknologi pengelolaan air, serta strategi mitigasi risiko bencana berbasis pendekatan berkelanjutan.
Kuliah umum ini bukan sekadar penyampaian materi teknis, tetapi menjadi bagian dari misi jangka panjang UMP dalam membentuk kesadaran ekologis di kalangan mahasiswa. Dengan kolaborasi erat antara institusi pendidikan dan pemerintah, diharapkan lulusan Teknik Sipil UMP tak hanya unggul dalam keilmuan, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap tantangan lingkungan global, khususnya krisis air.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait
