Shuniyya Ruhama adalah sosok dengan latar belakang yang kaya dan beragam, jauh melampaui kontroversi identitasnya:
Akademisi Cemerlang dari UGM: Ia merupakan lulusan Jurusan Sosiologi, FISIPOL, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, angkatan 2004, dengan predikat cumlaude dan IPK 3,56. Skripsinya sendiri memiliki judul yang unik dan relevan dengan isu sosial: Keanekaragaman Ekspresi Busana Waria.
Pengrajin Batik Berkelas Internasional: Selain rekam jejak akademisnya, Shuniyya juga dikenal sebagai pengrajin batik handal dari Weleri, Kendal, Jawa Tengah. Ia membatik menggunakan metode canting elektrik, dan karya-karyanya telah menembus pasar internasional, diminati oleh pembeli dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Rusia, Afrika, hingga Ceko.
Peran di Komunitas dan Syiar: Shuniyya juga aktif di berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Ia disebut-sebut pernah mendirikan Paguyuban Waria Kendal (Pawaka). Selain itu, ia juga aktif dalam kegiatan dakwah, bergabung dengan Gusdurian Kendal sebagai koordinator, dan merupakan PP Al Istiqomah Kendal. Ia tercatat pernah mengisi dakwah pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional (25 Mei 2023) dan acara Halal Bihalal di Persatuan Mahasiswa UT Hongkong (27 April 2023).
Hingga berita ini tayang, tim media kami belum mendapatkan tanggapan resmi dari Shuniyya Ruhama terkait tudingan yang beredar. Kisah Shuniyya Ruhama ini menjadi cermin perdebatan kompleks di masyarakat tentang identitas, toleransi, dan peran agama di tengah keberagaman.
Editor : Muhammad Faizur Rouf
Artikel Terkait