Begini Semangat Siswa SD Ikuti Lomba Panjat Tebing Se-Barlingmascakeb

Agustinus Yoga Primantoro
Mapala Satria (MAPSA) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) gelar ajang perlombaan panjat tebing mulai dari kancah SD hingga Universitas se-Barlingmascakeb. (Foto : Agustinus Yoga Primantoro/iNews.id)

PURWOKERTO, iNews.id - Mapala Satria (MAPSA) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) gelar ajang perlombaan panjat tebing mulai dari kancah Sekolah Dasar (SD) hingga Universitas se-Barlingmascakeb. Perlombaan dilaksanakan di Venue Panjat Tebing MAPSA UMP selama tiga hari sejak tanggal 25 sampai 27 Maret 2022. 

Dari pantauan iNews Purwokerto tampak wajah-wajah antusias mengikuti kompetisi tersebut. Meski peluh mengucur kala usai meniti tebing setinggi kurang lebih 4 meter, tak terkecuali Rayhan.

Di usianya yang masih belia, Rayhan dapat menyelesaikan panjat tebing dalam kurung waktu kurang lebih 24 detik. Kepada iNews Purwokerto di lapangan, Rayhan yang kini duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar mengaku telah menggeluti salah satu cabang olahraga ini sejak setahun lalu. Meski demikian, tampak terlihat raut wajahnya tegang sekaligus bersemangat usai mengalahkan lawannya di babak penyisian final.

"Ya deg-degan, insyaallah yakin bisa menang. Latihan udah dua bulanan lah. Biasa latihan kalo nggak di sini ya di GOR," kata Rayhan saat berbincang, Minggu (27/3/2022).

Selain sebagai kompetisi, perlombaan tersebut diadakan dalam rangka pembukaan Sekolah Panjat Tebing bernama MAPSA Climbing School. Hal itu disampaikan secara langsung oleh Ketua Panitia Lomba, Dimas Bagus Prasetyo (24).

Dimas mengaku bahwa meski ini kali pertama diadakan ajang perlombaan panjat tebing tingkat pelajar se-Barlingmascakeb, ia melihat antusiasme peserta yang begitu besar. 

"Kita udah beberapa kali adain lomba 2013, 2018, terakhir 2018. Kebetulan ini kita adain lagi. 2013 dan 2018 itu Jawa-bali-Sumatera. Di bulan ini kita ngadain Wall Climbing League se-Barlingmascakeb. Ini sebenarnya buat membuka sekolah panjat dinding kita. Kita bikin sekolah panjat dinding namanya Mapsa Climbing School, untuk launching kita bikin ini. Untuk tingkat pelajar sebarlingmascakep ini pertama kali diadakan. Alhamdulilah sangat antusias," ujarnya.

Perlombaan tersebut diikuti sejumlah pelajar dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi se-Barlingmascakeb. Sedangkan, perlombaan tersebut terbagi dalam dua jenis, yakni speed dan lead.

"Kurang lebih ada 25 total peserta yang berasal dari SD-SMP-SMA-Universitas. Ada speed, ada lead. Speed itu kecepatan, Lead itu ketahanan," jelas Dimas saat ditemui di lokasi perlombaan.

Dari pihak penyelenggara sendiri berharap, dengan diadakannya perlombaan seperti ini dapat menyaring sejumlah besar talenta-talenta muda sejak dini. Terlebih lagi, perlombaan ini juga bisa menjadi wadah bagi anak-anak untuk menyalurkan bakatnya.

"Harapan ke depannya ini, tujuannya kita bikin wadah perlombaan kan sebenarnya buat cetak atlit dari dini, dari SD sampai SMA, dan Mahasiswa atau ke tingkat senior sekalipun. Jadi ini sebagai wadah untuk bakat minat anak untuk prestasi-prestasi yang lebih tinggi. Biar mereka lebih semangat, totalitas," tambah Dimas yang akrab dipanggil Kukri sebagai nama rimbanya.

 

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network