Tol Pejagan–Cilacap sebelumnya sempat dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) akibat dampak pandemi COVID-19. Namun kini, proyek tersebut kembali masuk dalam tahap prioritas ketiga dan tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol Kementerian PUPR untuk periode 2025–2029.
“Kami sudah lama mengusulkan agar proyek ini dimasukkan kembali ke dalam PSN. Kini, tidak hanya masuk skala prioritas, studi kelayakan pun sudah tersedia,” kata Sadewo.
Dukungan terhadap proyek ini juga datang dari berbagai kepala daerah yang wilayahnya akan dilalui tol, termasuk Brebes, Tegal, dan Cilacap. Koordinasi lintas daerah telah dilakukan untuk menyatukan visi dan mempermudah proses pembangunan.
Selain mempercepat konektivitas antarwilayah, Sadewo menegaskan bahwa Banyumas memiliki kepentingan strategis terhadap keberadaan tol tersebut. Ia mengusulkan agar dibangun pintu keluar (exit toll) di wilayah Banyumas, guna mendukung pengembangan kawasan industri di Kecamatan Wangon.
“Banyak calon investor yang tertarik ke kawasan industri Wangon, namun mereka masih menghadapi kendala aksesibilitas. Jalan tol ini bisa menjadi pemicu pertumbuhan kawasan tersebut,” jelasnya.
Ia bahkan menyebut dua lokasi yang berpotensi dijadikan exit toll, yakni Ajibarang dan Wangon. “Kalau bisa keduanya diwujudkan, tentu akan lebih ideal. Kami akan terus melakukan pendekatan agar Banyumas mendapat posisi strategis dalam proyek ini,” tegasnya.
Sadewo menekankan bahwa penentuan lokasi exit toll harus melalui musyawarah antara investor, pemerintah pusat, dan daerah terdampak.
“Tol ini bukan sekadar penghubung antarwilayah, tapi juga menjadi jalan pembuka bagi tumbuhnya ekonomi lokal yang selama ini belum tergarap optimal,”tandasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait