AMMAN, iNewsPurwokerto.id - Setelah hampir dua pekan eskalasi militer yang memicu kekhawatiran internasional, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara resmi menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait konflik bersenjata dengan Iran.
Pernyataan resmi dari kantor perdana menteri Israel, yang dirilis pada Senin malam (23/6/2025), menyebutkan bahwa Netanyahu telah menggelar rapat bersama jajaran tinggi keamanan negara, termasuk Menteri Pertahanan dan kepala Mossad, untuk membahas perkembangan terbaru dalam perang Iran Israel yang masih berlangsung.
"Israel telah melenyapkan ancaman eksistensial ganda, baik di bidang nuklir maupun rudal balistik," demikian kutipan isi pernyataan resmi yang juga dilansir oleh Al Jazeera pada Selasa (24/6/2025).
Pernyataan itu juga menegaskan bahwa Israel serang Iran dalam Operasi Rising Lion yang dimulai pada 13 Juni 2025, telah mencapai seluruh target strategis. Militer Israel dilaporkan berhasil menguasai wilayah udara Teheran, menewaskan sejumlah petinggi militer Iran, dan menghancurkan puluhan instalasi milik pemerintah pusat di negara tersebut.
Melalui koordinasi intensif dengan Presiden Donald Trump, Netanyahu akhirnya menyepakati gencatan senjata dua pihak sebagai langkah penutup dari operasi militer tersebut.
"Mengingat tercapainya tujuan operasi, dan dalam koordinasi penuh dengan Presiden Trump, Israel telah menyetujui usulan Presiden untuk gencatan senjata dua pihak," lanjut isi pernyataan tersebut.
Meski demikian, Israel tetap menegaskan komitmennya untuk merespons setiap pelanggaran kesepakatan. Dalam akhir pernyataan tersebut, pemerintah Israel menyampaikan peringatan keras bahwa setiap upaya pelanggaran akan dijawab dengan serangan lanjutan.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait