Zaki optimistis, mayoritas pemain yang sudah terbiasa bermain di kompetisi profesional akan cepat beradaptasi dengan skema yang diterapkan pelatih. Menurutnya, para pemain U-23 sudah berada dalam fase transisi dari level junior ke level senior, baik secara teknis maupun mental.
“Kalau sudah di level U-23 itu sebetulnya mereka masuk usia dewasa. Jadi, seharusnya adaptasi dengan program latihan tidak terlalu menjadi hambatan,” tambahnya.
Meski persiapan hanya berlangsung selama tiga pekan, Zaki tetap percaya efektivitas latihan bisa dioptimalkan. “Semua pemain ini sudah terbiasa dengan sistem profesional. Jadi, kami berharap proses adaptasi berlangsung cepat,” tegasnya.
Dalam turnamen nanti, Indonesia tergabung dalam Grup A bersama Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Grup ini diprediksi berlangsung sengit, mengingat rivalitas yang cukup panjang antara negara-negara Asia Tenggara tersebut. Sementara itu, Grup B diisi Vietnam, Kamboja, dan Laos, sedangkan Grup C dihuni Thailand, Myanmar, dan Timor Leste.
Untuk menguji kesiapan tim, Garuda Muda dijadwalkan melakoni tiga laga uji coba sebelum memasuki pertandingan resmi. Meski belum diungkap siapa lawan-lawan yang akan dihadapi, uji coba ini dinilai penting untuk mematangkan strategi dan komposisi pemain.
Dengan dukungan penuh dari publik sendiri serta sentuhan pelatih kelas dunia, harapan besar pun disematkan kepada Timnas U-23. Kombinasi antara pengalaman staf pelatih dan kualitas materi pemain diyakini menjadi modal utama untuk membawa pulang trofi juara. Mampukah itu diwujudkan?
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait