CILACAP, iNewsPurwokerto.id — Sebanyak 247 warga binaan dikerahkan menggarap beragam sektor ketahanan pangan di Pulau Nusakambangan, Cilacap.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Mashudi menegaskan optimisme pemerintah dalam menjadikan pulau ini sebagai lumbung pangan sekaligus tempat pembinaan keterampilan narapidana.
“Target kami ganda: membekali warga binaan dengan keahlian sekaligus memperkuat ketahanan pangan Nusakambangan,” ujar Mashudi usai memimpin panen padi di sekitar Lapas Gladakan, Kamis (3/7/2025).
Mashudi memaparkan, 200 hektare lahan telah ditanami dari total 2.000 hektare yang disiapkan untuk program ini. Jumlah narapidana yang terlibat akan terus ditambah. “Mereka memperoleh pelatihan plus premi atas jerih payahnya sesuai kesepakatan kami dengan para mitra,” katanya.
Kunjungan kerja Dirjenpas sekaligus meninjau sektor pertanian yang telah beberapa kali panen, peternakan ayam petelur dengan produksi 2.000 butir per hari, dan pembangunan sejumlah fasilitas pendukung. Salah satunya Balai Latihan Kerja (BLK) hasil kolaborasi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
BLK Nusakambangan diharapkan menjadi model bagi pendirian balai serupa di daerah lain. “Ini sejalan dengan arahan Menteri Hukum dan HAM agar warga binaan siap kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan,” tutur Mashudi.
Program perdana BLK memfokuskan pelatihan konveksi dan menjahit. Dua warga binaan di sektor pupuk organik dan peternakan kambing bahkan menabung sebagian upah untuk modal wirausaha saat bebas nanti.
Selain itu, Mashudi memantau tambak udang seluas 40 hektare, workshop FABA, pabrik pupuk organik, dan instalasi pengolahan limbah.
“Awal Agustus, Menteri Hukum dan HAM dijadwalkan meresmikan fasilitas‑fasilitas yang ditargetkan rampung akhir Juni,” pungkas Dirjenpas.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait