PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melalui Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Publikasi Ilmiah, dan Hilirisasi, sekaligus Ketua Pusat KKN MAS, Assoc. Prof. Akhmad Darmawan, Ph.D., memberikan pembekalan khusus kepada ratusan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) peserta Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah-‘Aisyiyah Se-Indonesia (KKN MAS) 2025 di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Jumat (4/7) kemarin.
Kegiatan tersebut menjadi langkah awal pelaksanaan KKN MAS 2025 yang akan digelar di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) di seluruh Indonesia.
Dalam pemaparannya, Assoc. Prof. Darmawan menekankan bahwa KKN MAS bukan sekadar agenda rutin tahunan, melainkan bentuk nyata pelaksanaan Catur Dharma PTMA, yang mencakup pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
“KKN MAS bukan hanya agenda tahunan atau sekadar program pengabdian. Ini adalah amanah strategis yang membawa nama PTMA hadir di tengah masyarakat, dengan wajah yang transformatif dan berdampak,” ujarnya saat di konfirmasi di Purwokerto, Sabtu (5/4/2025).
Tahun ini, KKN MAS mengusung tema “Mewujudkan Kampus PTMA yang Berdampak melalui Pengabdian Masyarakat yang Transformatif, Kolaboratif, dan Berkelanjutan”. Tema ini sekaligus menjadi arah gerak PTMA dalam menjawab tantangan masyarakat melalui pendekatan yang sinergis dan adaptif.
Kabupaten Siak dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena dinilai memiliki kekayaan sumber daya alam, budaya Melayu Islam, serta dukungan aktif pemerintah daerah yang memungkinkan pengembangan program berbasis masyarakat secara berkelanjutan.
Assoc. Prof. Darmawan menjelaskan bahwa peran dosen pembimbing lapangan (DPL) sangat penting dalam pelaksanaan program. Mereka tidak hanya bertugas memberikan arahan akademik, tetapi juga berperan sebagai fasilitator, mentor, dan penggerak mahasiswa dalam menyusun serta menjalankan program pengabdian yang kontekstual dan berdampak nyata.
“Kita ingin mengubah paradigma dari sekadar hadir menjadi hadir yang berdampak. Inilah esensi dari kampus PTMA hari ini,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan program sangat ditentukan oleh inovasi program, penggunaan data berbasis riset, dan kemitraan strategis dengan desa, tokoh masyarakat, serta organisasi otonom Muhammadiyah.
Acara pembekalan ini menjadi momen strategis dalam menyatukan visi dan misi para DPL dari berbagai kampus Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Indonesia. Para dosen akan mendampingi ribuan mahasiswa selama program berlangsung, memastikan bahwa setiap aktivitas memiliki manfaat nyata bagi masyarakat.
Diharapkan, KKN MAS 2025 tidak hanya menghasilkan program pengabdian yang solutif, tetapi juga memperkuat posisi PTMA sebagai agen perubahan sosial, yang aktif menjawab kebutuhan zaman melalui pendekatan yang kolaboratif, transformatif, dan berbasis nilai-nilai Islam.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait