“Mari kita tanami sayur-mayur, tanaman obat, atau tanaman pangan lainnya. Dengan memanfaatkan pekarangan, kita bisa mulai membangun budaya hidup sehat, hemat, dan produktif,” ajaknya.
Bupati Sadewo berharap program bantuan beras ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga mampu memperkuat ketahanan pangan masyarakat dalam jangka panjang. “Jika semua pihak bekerja sama, saya yakin Banyumas akan mampu mencapai kemandirian dan ketahanan pangan yang lebih baik,” tuturnya.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Arif Sukmo Buwono, dalam laporannya menyebutkan bahwa total cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) tahun 2025 mencapai 70 ton setara beras.
“Sebanyak 60 ton disalurkan untuk penanganan rawan pangan kronis yang diberikan kepada 1.500 penerima di 30 desa, masing-masing 10 kilogram per bulan selama empat kali penyaluran. Sementara 10 ton sisanya digunakan untuk penanganan bencana di Kabupaten Banyumas,” jelasnya.
Penerima bantuan ini meliputi rumah tangga miskin, keluarga berisiko stunting, keluarga terdampak bencana, serta mereka yang belum menerima bantuan beras CPP pusat.
Pemimpin Cabang Bulog Kantor Cabang Banyumas, Prawoko Setyo Aji, melaporkan bahwa Kabupaten Banyumas memiliki 222.907 penerima bantuan pangan (PBP) yang akan menerima bantuan beras sebanyak 20 kilogram untuk alokasi bulan Juni dan Juli.
“Bantuan pangan ini merupakan stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah pusat melalui penugasan kepada Bulog, dengan tujuan menjaga daya beli masyarakat serta stabilitas harga beras di pasaran,” katanya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait