Mananam Harapan di Seberang Ujung Selatan Indonesia

Saladin Ayyubi
Di ujung selatan pulau di Indonesia, ada sebuah lokasi hutan mengrove yang hingga kini terjaga kelestariannya. Foto Saladin Ayyubi/iNews Purwokerto

CILACAP, iNewsPurwokerto.id - Hutan mangrove, selain mempunyai banyak manfaat untuk kelestarian lingkungan, ternyata tidak semuanya mudah dijangkau untuk menanamnya. Di ujung selatan pulau di Indonesia, ada sebuah lokasi hutan mengrove yang hingga kini terjaga kelestariannya. Untuk menuju kesana, diperlukan waktu 45 menit perjalanan menggunakan perahu. Seperti apa hutan mengrove di sana, berikut liputannya.

Menggunakan perahu mesin berkapasitas maksimal 20 penumpang, ini adalah salah satu cara menuju Kelurahan Kutawaru, yang masih berada di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Untuk menuju ke sana, terlebih dahulu kita menggunakan perahu dari Dermaga Sleko. Dengan kecepatan kurang lebih 20 kiloter perjamnya, kita akan menyusuri pinggir laut dengan disuguhi pemandangan hutan mangrove. Semula, lokasi ini belum banyak tanaman mangrove. Namun setelah tahun 1990-an warga setempat mencoba menanam tanaman mangrove untuk pelindung dari abrasi.

Setelah menempuh perjalanan selama 45 menit, tibalah di dermaga Kelurahan Kutawaru. Untuk menuju lokasi desa, kita akan berjalan kurang lebih berjarak 200 meter. Nah disinilah sejumlah aktivis dan warga akan melakukan penanaman tanaman mangrove. 


Untuk menuju kesana, diperlukan waktu 45 menit perjalanan menggunakan perahu. Foto: Saladin Ayyubi/ iNews Purwokerto

Kegiatan yang digelar pada Kamis, 24 Juli 2025 ini merupakan bagian dari program pelestarian lingkungan berkelanjutan yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Cilacap (ITC) yang telah berlangsung sejak 2019. Hal ini dilakukan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada 26 Juli 2025. Penanaman sebanyak 5 ribu bibit mangrove di Dusun Sembir, Kelurahan Kutawaru, Kabupaten Cilacap juga dihadiri sejumlah instansi.

Pejabat Sementara Integrated Terminal Manager Cilacap, Hamdan Rusmawan menyampaikan bahwa kegiatan  tersebut merupakan untuk terus membantu masyarakat pesisir Cilacap.

“Dengan penanaman hari ini, total kami telah menanam sekitar 368 ribu bibit mangrove di wilayah Kutawaru sejak tahun 2019. Ini merupakan bagian dari program sosial perusahaan yang juga sekaligus memberdayakan masyarakat pesisir,” ujar Hamdan dilokasi penanaman.

Ia menambahkan, ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian laut untuk mendukung budidaya kepiting dan meningkatkan populasi ikan.

“Meski kami sudah melakukan penanaman, namun masih ada beberapa area yang belum terlindungi di sini. Jadi penanaman 5 ribu bibit ini juga akan terus dievaluasi dan dimonitor terhadap pertumbuhan mangrove,” lanjutnya.

Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Cilacap. Kepala PSDA Cilacap, Hamzah Syafroedin mengungkapkan bahwa Kutawaru merupakan bagian dari ekosistem mangrove terbesar di Segara Anakan yang menjadi ikon lingkungan di Cilacap.

“Semula kita punya sekitar 4 ribu hektare lahan mangrove, namun kini sudah berkurang. Semoga Kegiatan ini  bisa membantu pelestarian kawasan tersebut,” jelas Hamzah.

Selain Pemkab Cilacap, dukungan datang dari kalangan masyarakat bahkan akademisi. Suradi, pegiat mangrove dari Kutawaru menekankan bahwa kehadiran ITC melalui program PEPES SEGA KECAP (Pemberdayaan Ekonomi Pesisir Segara Anakan Kabupaten Cilacap) telah membawa perubahan signifikan.

“Dulu di Sembir tidak ada bengkel nelayan, tidak ada pemberdayaan. Sekarang banyak hal berubah” katanya.


Setelah tahun 1990-an warga setempat mencoba menanam tanaman mangrove untuk pelindung dari abrasi. Foto: Saladin Ayyubi/ iNews Purwokerto

Suradi menceritakan jika kondisi wilayah desanya dulu sangat berbeda dengan sekarang. Masyarakat kini lebih senang dengan banyaknya tanaman mangrove.

“Sekarang banyak tambak, karena masyarakat sudah banyak yang budidaya kepiting dan udang. Jadi mereka kini sangat merasakan manfaat adanya hutan mangrove di sekeliling desanya,” ujar Suradi. Ia juga menekankan pentingnya mangrove dalam menyerap panas dan mencegah pendangkalan laut di Segara Anakan di Kutawaru Cilacap.

Bayu Aji Girawan, Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Negeri Cilacap (PNC)  menyatakan bahwa PNC siap mendukung program yang berkaitan dengan riset dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kami sudah melakukan riset yang berfokus pada lingkungan mangrove dan siap terus berkolaborasi untuk mendukung program ini,” katanya.

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network