“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak atas tersebarnya video dan kejadian yang kurang mengenakkan yang melibatkan siswa kami,” tulis Kepala MTs Muhammadiyah 02 Bukateja, Ika Nelly Cahyawati, S.Pd, dalam pernyataan resminya.
Pihak sekolah mengakui bahwa insiden tersebut telah menimbulkan keresahan di lingkungan sekolah dan masyarakat. Sebagai bentuk tanggung jawab, sekolah telah melakukan beberapa langkah penting, di antaranya melakukan mediasi antara pelaku dan korban yang diselesaikan secara kekeluargaan dengan itikad baik dari kedua belah pihak.
Pemberian sanksi kepada siswa pelaku sesuai dengan aturan dan tata tertib sekolah sebagai bentuk pembinaan dan tanggung jawab atas tindakannya. Termasuk meneningkatkan pengawasan dan pembinaan karakter bagi seluruh siswa untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pembinaan karakter, pengawasan, dan pendekatan edukatif kepada seluruh peserta didik agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tulis Ika dalam rilisnya.
Sekolah juga mengapresiasi masukan dan perhatian masyarakat sebagai bagian dari evaluasi dan upaya menjaga marwah lembaga pendidikan.
Sebelumnya, video berdurasi singkat yang menampilkan aksi intimidasi oleh salah satu siswa terhadap temannya itu memicu gelombang keprihatinan dari masyarakat luas. Banyak warganet meminta pihak sekolah bertindak tegas agar kasus seperti ini tidak dianggap remeh.
“Kami minta sekolah terbuka dan segera menindak. Jangan sampai kasus seperti ini dianggap sepele,” tulis salah satu pengguna media sosial di kolom komentar.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait