Program ini juga mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendiktisaintek RI, melalui skema Tahun Anggaran 2025. Dukungan ini menunjukkan bahwa kegiatan KKN PMM bukan sekadar kewajiban akademik, melainkan bagian dari strategi pembangunan desa berbasis kolaborasi dan inovasi.
Camat Bojongsari, Tri Wahyu Dini Susanti, menyambut baik kehadiran mahasiswa UMP di wilayahnya. “Kami menyambut baik kehadiran mahasiswa UMP di wilayah kami. Harapannya, sinergi ini mampu menghidupkan potensi desa dengan pendekatan keilmuan, sekaligus memperkuat kapasitas masyarakat,” ungkapnya.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari pengamat sosial dan mitra program, Andi Pranowo, S.Sos., M.Pd., yang menilai KKN PMM sebagai wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam pembangunan berbasis tradisi dan ekonomi lokal.
“KKN PMM ini menjadi cermin konkret dari peran aktif kampus dalam menciptakan perubahan sosial, terutama di sektor kesehatan berbasis tradisional dan ekonomi lokal,” jelasnya.
Melalui semangat kolaboratif antara mahasiswa, dosen, perangkat desa, dan warga, KKN PMM UMP diharapkan menjadi katalisator perubahan, bukan hanya dalam peningkatan keterampilan, namun juga dalam memperkuat identitas budaya dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait