PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Konsumsi susu bergizi dan berkualitas kini menjadi perhatian utama dalam mendukung kebutuhan gizi masyarakat, khususnya anak-anak. Hal ini terlihat dari sinergi baru antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung ketersediaan susu pasteurisasi untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menargetkan hingga 80 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Langkah konkret tersebut ditandai dengan pelepasan distribusi bibit sapi dan kambing perah, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) jual beli susu pasteurisasi, serta kerja sama investasi sapi perah antara Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden dan PT Suri Nusantara Jaya (SNJ). Seremoni dilangsungkan pada Minggu (3/8) di Purwokerto, Jawa Tengah.
Ketua Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung program nasional tersebut.
“Kerja sama ini bentuk nyata pentahelix. Pemerintah memiliki program yang sangat baik dan kami dari sektor swasta wajib memberikan dukungan. Infrastruktur sudah tersedia dan sapi perah akan segera didatangkan,” ujar Diana Dewi.
Ia menambahkan, kolaborasi ini tidak hanya mendukung pemenuhan gizi, namun juga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat melalui penguatan sektor peternakan.
“Susu dari sapi perah yang didatangkan akan digunakan untuk program MBG. Harapannya dengan pentahelix ini, target 80 juta penerima bisa terpenuhi dan swasta pun ikut merasakan dampak positif dari pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Program Makan Bergizi Gratis yang menjadi bagian dari agenda prioritas nasional bukan hanya ditujukan untuk menekan angka kekurangan gizi, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dengan mengandalkan produksi dalam negeri. Ketersediaan susu pasteurisasi lokal dari sapi perah berkualitas menjadi salah satu komponen penting dalam skema ini.
Kolaborasi multipihak diharapkan mampu memberdayakan peternak lokal serta menjamin distribusi susu yang segar, sehat, dan memenuhi standar gizi. Pendekatan pentahelix—yang melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media—diyakini dapat menjadi model sukses dalam intervensi gizi anak-anak Indonesia ke depan.
Pentingnya asupan gizi seperti susu telah lama dikenal dalam mendukung pertumbuhan, kesehatan tulang, dan sistem imun anak. Oleh karena itu, integrasi antara penyediaan pangan berkualitas dengan pemberdayaan ekonomi lokal menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan program MBG.
Upaya ini mencerminkan semangat gotong royong lintas sektor untuk membangun generasi yang sehat, cerdas, dan kuat, serta menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang berkesinambungan bagi masyarakat Indonesia.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait