PURWOKERTO, iNews.id - Tiga mahasiswa Prodi Teknik Industri Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Kabupaten Banyumas berhasil menciptakan sebuah alat bantu kebocoran ban pada sepeda motor yang diberi nama 'Postrub'. Jika dalam bahasa Rusia, Postrub mempunyai arti alat untuk ban bocor.
Sesuai dengan namanya, alat ini dapat membantu para pengguna sepeda motor ketika mengalami kebocoran pada ban saat sedang diperjalanan sehingga bisa memudahkan pengendara menuju bengkel atau tempat tambal ban terdekat.
Tiga Mahasiswa yang ikut menciptakan alat tersebut yakni Wahyu Bagas Laksana, Dita Trianingrum, dan Fitria Agustina.
Menurut salah satu anggota tim, Wahyu Bagas Laksana menceritakan bahwa Postrub ini relatif mudah dan praktis untuk digunakan pengendara sepeda motor. Postrub dipasangkan pada ban yang mengalami kebocoran, kemudian diikat dengan tali sehingga saat digunakan posisi ban stabil.
"Saat digunakan alat tersebut ditekankan untuk menarik rem pada bagian ban yang bocor, supaya ban tidak berputar. Postrub bisa dipakai oleh pengguna sepeda motor matic maupun motor gigi," kata Wahyu dalam rilisnya kepada wartawan, Selasa (31/8/2021).
Wahyu melanjutkan, dengan dimensi 160 mm x 190 mm x 100 mm dan berat 2 kg, alat ini sangat memungkinkan untuk dimasukkan ke dalam bagasi motor. Ide pembuatan alatnya sendiri muncul saat dirinya mengalami kebocoran ban motor saat menuju tempat Kerja Praktek.
"Saya jadi membayangkan untuk membuat sebuah alat yang bisa digunakan saat terjadi ban bocor sehingga saya tidak capek-capek lagi mendorong motor hingga bengkel," ujarnya.
Kemudian dia dan timnya memutuskan untuk mengusulkan ide tersebut untuk diikutsertakan pada Program Kreativitas Mahasiswa yang diadakan oleh Kemenristekdikti, hingga berhasil mendapatkan pendanaan dan tercipta alat tersebut.
Proses pembuatan alatnya memakan waktu yang cukup singkat, hanya satu bulan pada Juli hingga Agustus. Prosesnya dilakukan di Laboratorium Teknik Industri Terpadu ITTP. Tim ini juga mendapatkan dukungan dan bimbingan dari salah satu dosen Teknik Industri, Aswan Munang, S.T., M.T serta laboran Teknik Industri Terpadu Arif Reza Basirun, S.T. dan Rheiza Paleva Purnomo.
Sementara menurut Dita Trianingrum, selaku ketua tim, ada sebuah tantangan tersendiri dalam mewujudkan sebuah ide inovasi menjadi sesuatu yang nyata. Terkadang luput dari permasalahan yang ada di masyarakat sekitar walaupun hal tersebut merupakan hal yang sepele.
"Ide juga muncul dari lingkungan sekitar yang kadang kita lupa untuk menyelesaikan masalah tersebut karena sudah terbiasa," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait