Menurut Taryo, Dusun Tarukahan melaporkan 14 jiwa terdampak, dengan tujuh orang masih dalam pencarian, di antaranya Yuni, Nina, Fani, Fatin, Lilis beserta dua anaknya—sedangkan lima lainnya berhasil dievakuasi selamat.
Di Dusun Cibuyut tercatat 14 jiwa terdampak dan seluruhnya masih dalam pencarian; nama-nama yang masuk daftar pencarian antara lain Rastum, Rahma, Aca, Cahyanto, Kasri, Zahra, Nilna, Asmanto, Isna beserta anaknya, serta Dani bersama istri dan dua anaknya.
BPBD juga merinci terdapat 16 rumah yang berstatus terancam longsor. Rumah-rumah tersebut meliputi milik Surip (dengan empat jiwa), Ahmad (tiga jiwa), Kuswoyo (dua kepala keluarga, tujuh jiwa), Subakir (tiga jiwa), Muslihin (lima jiwa), Rohman (tiga jiwa), Abdul (empat jiwa), Econg (empat jiwa), serta sejumlah rumah milik Hendrik, Ayu, Atit, Ekem, Warim, Tarim, Warko, dan Imong yang juga berada di zona berisiko.
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan fasilitas umum signifikan, dan sektor pertanian maupun perikanan dilaporkan tidak terdampak. Nilai total kerugian material masih dalam proses perhitungan oleh instansi terkait.
Taryo menegaskan bahwa tim gabungan terus melakukan operasi pencarian dengan melibatkan personel BPBD, unsur kecamatan, relawan, serta aparat keamanan. “Upaya penanganan kami fokus pada pencarian dan penyelamatan korban, penanganan medis untuk yang luka ringan, serta pemetaan rumah yang terdampak dan terancam. Potensi longsor susulan masih ada, sehingga kami mengimbau masyarakat untuk menghindari lereng dan lokasi berisiko,” kata Taryo.
Penanganan darurat yang dilakukan mencakup kaji cepat, koordinasi antar-instansi, dan evakuasi korban. Taryo mengatakan bahwa pencarian akan dilanjutkan sampai seluruh korban ditemukan.
Pihaknya juga meminta keluarga dan warga setempat agar aktif melaporkan informasi terkait lokasi korban atau kondisi rumah yang membahayakan untuk mempercepat proses evakuasi dan bantuan.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
