Konservasi Berbasis Budaya dan Gotong Royong Hidupkan Kembali Mata Air di Tanalum

Elde Joyosemito
Komunitas Patanjala dan sejumlah mitra, warga menggelar kegiatan konservasi mata air dengan mengedepankan pendekatan budaya dan gotong royong. (Foto: Istimewa)

Sejumlah keunikan menjadi ciri khas kegiatan konservasi di Desa Tanalum. Seluruh sumber mata air yang dikonservasi berada di lahan milik pribadi warga. Kondisi ini menuntut solusi yang cermat agar pengelolaan lingkungan bisa berjalan seiring dengan kepentingan ekonomi pemilik lahan.

Selain itu, kegiatan ini juga memantik lahirnya Komunitas Loka Kanta, sebuah kelompok masyarakat desa yang bergerak dalam bidang pelestarian lingkungan dan konservasi sumber daya alam secara berkelanjutan. Kehadiran komunitas ini diharapkan mampu menjaga keberlanjutan program konservasi yang telah dimulai.

Hal lain yang tak kalah penting adalah bangkitnya kembali semangat gotong royong. Warga terlibat secara sukarela dalam seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga perawatan pascakegiatan.

Keberhasilan konservasi mata air di Tanalum menunjukkan bahwa pendekatan yang memadukan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial-budaya memiliki daya ungkit yang kuat dalam mendorong partisipasi masyarakat.

Komunitas Patanjala bersama seluruh pihak yang terlibat berharap, langkah konservasi di Desa Tanalum dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menjaga mata air dan lingkungan hidup dengan pendekatan yang sesuai dengan karakter serta kearifan lokal masing-masing.

Editor : EldeJoyosemito

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network