BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Stasiun Kebasen genap satu tahun beroperasi sebagai stasiun naik dan turun penumpang di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto.
Peringatan satu tahun aktivasi tersebut ditandai dengan kegiatan tasyakuran yang digelar di area Stasiun Kebasen, Kabupaten Banyumas, pada Senin (23/12/2025).
Salah satu penggagas dibukanya kembali Stasiun Kebasen, anggota DPR RI Fraksi PKS Yanuar Arif Wibowo, mengatakan keberadaan stasiun ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas masyarakat di Kebasen dan sekitarnya.
Menurutnya, aktivasi Stasiun Kebasen menjadi solusi transportasi yang lebih efektif dan efisien bagi warga.
“Harapannya bukan hanya memudahkan mobilitas perorangan, tetapi juga mendorong pertumbuhan Kebasen dan wilayah sekitar. Apalagi kawasan ini memiliki Bendung Gerak Serayu, potensi wisata, kuliner, serta aktivitas ekonomi lainnya,” ujar Yanuar.
Ia juga menyampaikan aspirasi masyarakat agar ke depan jumlah kereta api yang berhenti di Stasiun Kebasen dapat ditambah. Saat ini, layanan pemberhentian baru dilayani oleh dua kereta, yakni KA Bengawan dan KA Serayu. Selain itu, muncul pula harapan agar tersedia layanan kereta kelas eksekutif guna menyesuaikan kebutuhan penumpang.
Sementara itu, VP KAI Daop 5 Purwokerto Mohamad Arie Fathurrochman mengungkapkan, pertumbuhan jumlah penumpang di Stasiun Kebasen tergolong signifikan. Pada Januari 2025, jumlah penumpang tercatat sekitar 100 orang per bulan. Namun, pada Desember 2025 meningkat menjadi lebih dari 400 penumpang dan berpotensi menembus 500 penumpang seiring meningkatnya arus liburan.
“Pertumbuhannya hampir lima kali lipat. Ini menunjukkan keberadaan Stasiun Kebasen memberi kontribusi terhadap perkembangan ekonomi wilayah,” katanya.
Meski demikian, KAI masih akan melakukan kajian terhadap trafik harian sebelum menambah pemberhentian kereta lainnya. Manfaat kehadiran Stasiun Kebasen juga dirasakan langsung oleh penumpang. Sasti, warga Kebasen yang menggunakan KA Bengawan menuju Yogyakarta, mengaku lebih terbantu karena jarak stasiun yang kini lebih dekat dari tempat tinggalnya.
“Dulu harus ke Stasiun Kroya yang jaraknya cukup jauh. Sekarang jauh lebih praktis,” ujarnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
